Harga minyak goreng di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mencapai Rp29 ribu/liter dalam kemasan botol premium.
"Saya cukup kaget dengan harga yang naik tajam ini. Namun terpaksa harus membeli karena harga minyak goreng memang naik signifikan," kata Suci (32) warga Desa Molingkapoto, Kecamatan Kwandang, di Gorontalo, Sabtu.
Ia mengaku harga tersebut dijumpainya di toko bahan harian yang ada di wilayah itu.
Sedangkan harga minyak goreng curah di sejumlah warung dan pasar tradisional, dijual Rp30 ribu hingga Rp33 ribu per 1,5 liter dalam kemasan botol bekas air mineral.
Harga tersebut naik dari kisaran Rp25 ribu hingga Rp26 ribu dengan ukuran yang sama.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Gorontalo Utara, Hasan Hiola mengatakan, pihaknya terus memantau ketersediaan stok dan pergerakan harga minyak goreng.
Pemerintah daerah berharap katanya, stok minyak goreng aman hingga bulan Ramadhan 1443 Hijriah nanti.
Pihaknya pun akan menggelar operasi pasar bantuan dari pemerintah provinsi dengan menyalurkan minyak goreng harga subsidi Rp14 ribu per liter.
"Kita mendapat jatah sebanyak 125 ribu liter untuk setiap satu kali distribusi kepada warga kurang mampu dan pelaku UMKM di daerah ini. Syaratnya pun warga diminta menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) agar penyaluran tersebut merata," katanya.
Pendistribusian tahap pertama telah dilakukan di Kecamatan Kwandang dan Anggrek.
"Masih ada pendistribusian tahap selanjutnya untuk wilayah kecamatan lainnya. Kita berharap dapat menjangkau seluruh warga sasaran," katanya.
Operasi pasar pun berlaku untuk bahan pokok lainnya, seperti gula pasir, telur, beras, termasuk cabai rawit yang harganya fluktuatif dari kisaran Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilo gram.
Ia berharap, masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan aksi borong agar lonjakan harga komoditas pangan tetap stabil.
"Kita akan terus memantau ketersediaan pasokan untuk daerah ini hingga jelang hari raya Idul Fitri," imbuhnya.
Sejauh ini, kenaikan harga komoditas rempah nampak naik untuk bawang merah dan bawah putih dari Rp37.500 per kilo gram naik menjadi Rp40 ribu per kilo gram.
Harga tomat pun mulai naik dari Rp5 ribu per kilo gram menjadi Rp7 ribu per kilo gram.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Saya cukup kaget dengan harga yang naik tajam ini. Namun terpaksa harus membeli karena harga minyak goreng memang naik signifikan," kata Suci (32) warga Desa Molingkapoto, Kecamatan Kwandang, di Gorontalo, Sabtu.
Ia mengaku harga tersebut dijumpainya di toko bahan harian yang ada di wilayah itu.
Sedangkan harga minyak goreng curah di sejumlah warung dan pasar tradisional, dijual Rp30 ribu hingga Rp33 ribu per 1,5 liter dalam kemasan botol bekas air mineral.
Harga tersebut naik dari kisaran Rp25 ribu hingga Rp26 ribu dengan ukuran yang sama.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi (Disperindagkop) dan UMKM Gorontalo Utara, Hasan Hiola mengatakan, pihaknya terus memantau ketersediaan stok dan pergerakan harga minyak goreng.
Pemerintah daerah berharap katanya, stok minyak goreng aman hingga bulan Ramadhan 1443 Hijriah nanti.
Pihaknya pun akan menggelar operasi pasar bantuan dari pemerintah provinsi dengan menyalurkan minyak goreng harga subsidi Rp14 ribu per liter.
"Kita mendapat jatah sebanyak 125 ribu liter untuk setiap satu kali distribusi kepada warga kurang mampu dan pelaku UMKM di daerah ini. Syaratnya pun warga diminta menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) agar penyaluran tersebut merata," katanya.
Pendistribusian tahap pertama telah dilakukan di Kecamatan Kwandang dan Anggrek.
"Masih ada pendistribusian tahap selanjutnya untuk wilayah kecamatan lainnya. Kita berharap dapat menjangkau seluruh warga sasaran," katanya.
Operasi pasar pun berlaku untuk bahan pokok lainnya, seperti gula pasir, telur, beras, termasuk cabai rawit yang harganya fluktuatif dari kisaran Rp60 ribu hingga Rp70 ribu per kilo gram.
Ia berharap, masyarakat tetap tenang dan tidak melakukan aksi borong agar lonjakan harga komoditas pangan tetap stabil.
"Kita akan terus memantau ketersediaan pasokan untuk daerah ini hingga jelang hari raya Idul Fitri," imbuhnya.
Sejauh ini, kenaikan harga komoditas rempah nampak naik untuk bawang merah dan bawah putih dari Rp37.500 per kilo gram naik menjadi Rp40 ribu per kilo gram.
Harga tomat pun mulai naik dari Rp5 ribu per kilo gram menjadi Rp7 ribu per kilo gram.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022