Gorontalo (ANTARA) - Personel Kepolisian Resor (Polres) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo melakukan pemantauan stok kebutuhan minyak goreng di sejumlah toko dan pasar tradisional sejumlah kecamatan di daerah itu.
"Kita ikut mengecek ketersediaan serta memantau harga minyak goreng dalam rangka antisipasi kekosongan stok jelang puasa Ramadhan tahun ini," kata Kapolres Gorontalo Utara, AKBP Juprisan Pratama Ramadhan Nasution, di Gorontalo, Senin.
Hasil pemantauan minyak goreng, menurut Kapolres, pada sejumlah toko atau supermarket di Kecamatan Kwandang yang ada di pusat ibu kota kabupaten, harga minyak goreng untuk kemasan premium dengan merk Barco dijual Rp32.900/liter.
Sedangkan mnyak goreng Tropical kemasan premium (botol) dijual Rp52.500 ukuran dua liter namun stoknya cepat habis.
Merk Bimoli isi ulang per dua liter dijual Rp48 ribu, Sania isi ulang ukuran 1 liter Rp25.100 per pak namun untuk dua merk tersebut stoknya sudah habis.
Sementara beberapa supermarket tidak memiliki stok minyak goreng. Untuk stok di swalayan seperti Dhidi Mart di Desa Moluo Kecamatan Kwandang, dilaporkan tersedia dengan merk Bukit Zaitun kemasan isi ulang seharga Rp24.500 per liter.
Merk Sovia isi 18 liter dijual Rp360 ribu per dus, dan Sania kemasan isi ulang 1 liter Rp24.500.
Dari wilayah timur kabupaten tersebut, seperti di Kecamatan Gentuma Raya dan Atinggola. Minyak goreng di sejumlah toko seperti di Dusun Mekar Timur Desa Dumolodo Kecamatan Gentuma Raya menjual minyak goreng curah kemasan sederhana.
Pemilik toko mengaku menerima stok dari pihak distributor yang mengantar langsung ke toko setiap tiga minggu sekali dan terbatas hanya 2 galon ukuran 25 kilo gram.
Harganya mencapai Rp450 ribu per galon. Minyak goreng diecer pemilik toko dalam kemasan botol air mineral ukuran 1,5 liter seharga Rp30 ribu dan botol ukuran 600 ML seharga Rp15 ribu.
Harga tersebut pun dijumpai sama di pasar tradisional di kecamatan lainnya. Bahkan ada pedagang yang menjual Rp33 ribu per botol ukuran 1,5 liter.
Sejauh ini kata dia, stok minyak goreng di daerah itu aman meski harganya mengalami kenaikan atau di atas harga subsidi Rp14 ribu per liter.
Pihaknya mengimbau kata Kapolres, pedagang maupun pemilik toko tidak ada yang menimbun stok minyak goreng dengan maksud memancing penjualan dengan harga tinggi.
Masyarakat konsumen pun diharapkan tidak melakukan aksi borong untuk menjaga kestabilan harga khususnya jelang Ramadhan.
Polres Gorontalo Utara pantau stok minyak goreng di sejumlah kecamatan
Senin, 21 Maret 2022 22:48 WIB