Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Untuk menekan laju penyusutan, Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara dan Burung Indonesia menjaga kelestarian Cagar Alam Panua dengan memasang papan berisi pesan bagi masyarakat di Jalan Trans Sulawesi, Kabupaten Pohuwato.

Billboard yang bertuliskan `Anda memasuki Kawasan Cagar Alam Panua, Rumah bagi Maleo senkawor, JAGA DAN LESTARIKAN`, dipasang pada dua sisi jalan arah kota Marisa ke Kota Gorontalo dan sebaliknya.

" Kami berharap dengan adanya pesan dan informasi di Billboard ini dapat menambah pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya kelestarian Cagar Alam Panua," kata Kepala Seksi Konservasi BKSDA Sulut Wlayah II Gorontalo Syamsudin Haju, Jumat.

Pemasangan tersebut juga dilakukan sejumlah tokoh masyarakat, serta Kepala Bidang KPHL Pohuwato Jumadi Giono, dan BAPPEDA, Dinas Kehutanan Pertambangan, Energi Pohuwato pada 18 November 2015.

Aksi ini sebelumnya dimulai dengan kegiatan penyadartahuan kepada semua lapisan masyarakat, tentang jenis satwa penting melalui kegiatan penyuluhan di desa maupun media massa.

" Upaya perlindungan kawasan Cagar Alam Panua ini tidak mungkin bisa dilakukan sendiri oleh BKSDA tanpa dukungan pihak lain, perlu ada kolaborasi semua pihak," Ahli perlindunggan kawasan hutan dari Burung Indonesia Marahalim Siagian.

Cagar Alam Panua merupakan salah satu kawasan konservasi terpenting di Sulawesi khususnya Gorontalo.

Panua diambil dari bahasa Gorontalo yang berarti burung maleo.

Kawasan ini ditetapkan sebagai Cagar Alam Panua melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Republik Indonesia dengan nomor 471/Kpts-11/1992 dengan luas mencapai 45.575 hektar.

Berdasarkan data revisi tata ruang Kabupaten Pohuwato, luas Cagar Alam Panua di wilayah itu terus mengalami penyusutan menjadi 36.575 hektare.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015