Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengajak mantan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad untuk diskusi terbuka soal produksi jagung Gorontalo.

Rusli mengungkapkan, dalam pernyataannya di sejumlah media Fadel menyebut produksi jagung Gorontalo turun setelah dirinya tidak lagi memimpin Gorontalo.

"Tidaklah patut beliau memberikan penilaian buruk kepada kami yang sudah bekerja. Saya sebagai gubernur yang akan berakhir Mei nanti, mengajak beliau untuk berdebat. Debat publik supaya tidak jadi fitnah," kata Rusli saat menggelar konferensi pers di RM. Meranti Bone Bolango dan disiarkan secara daring, Minggu.

Ia menilai Fadel sebagai mantan Gubernur Gorontalo harus bisa membuktikan pernyataannya terkait dengan dinamika pembangunan di daerah.

Ia tidak ingin pernyataan Fadel menjadi fitnah, terlebih lagi bila dikaitkan dengan wacana pencalonan Fadel sebagai gubernur untuk ketiga kalinya.

Gubernur mengatakan bahwa produksi jagung di masa pemerintahan Fadel hanya mencapai satu juta ton.

Berbeda halnya ketika di periode Rusli-Idris selama dua periode, bahkan pernah menyentuh angka dua juta ton.

Ia mengakui ada penurunan produksi jagung dalam dua tahun terakhir akibat pandemi COVID-19, namun produksinya tetap berkisar di atas satu juta ton.

Beberapa kebijakan pemerintah pusat yang berpengaruh pada produksi jagung yakni tentang pupuk, pengurangan subsidi benih, termasuk alat dan mesin pertanian.

"Kepada teman-teman bupati juga kami himbau untuk mengambil kebijakan tidak menanam jagung di lereng-lereng gunung yang kemiringan-nya di atas 15 persen. Sangat berbahaya untuk banjir dan lain-lain," tuturnya.

Dilihat dari aspek kesejahteraan petani, Rusli menilai ia sudah berusaha keras agar harga jagung tetap stabil.

"Pandemi yang melanda dunia tidak begitu terasa khususnya bagi petani jagung. Produksi melimpah, harganya stabil, bahkan dilarang ekspor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," tambahnya.

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022