Sejumlah pengusaha industri rumahan di Telaga, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo mengemukakan jika permintaan ikan cakalang fufu (asap) hingga  usai Lebaran saat ini masih rendah, atau di luar  perkiraan mereka yang meningkat.

"Memang saat ini permintaan masih kurang, tapi kami sudah mulai produksi," ujarnya salah seorang pengusaha ikan cakalang fufu, Syamsudin Djafar di Telaga, Kabupaten Gorontalo, Kamis.

Menurut dia, setelah libur Lebaran, dia dan juga pelaku usaha lainnya kembali memproduksi cakalang fufu. Syamsudin dalam satu hari mampu memasak hingga satu ton ikan cakalang, dengan cara tradisional, yaitu mengasapi ikan cakalang menggunakan hawa panas dan asap dari kayu bakar.

Namun demikian,  saat ini, ia hanya memproduksi sekitar 400 kilogram ikan cakalang, mengingat permintaan belum terlalu banyak usai Lebaran.
"Jika sedang ramai bisa mencapai satu ton ikan yang kita produksi," katanya.

Cakalang fufu adalah olahan ikan tanpa bahan pengawet yang dapat bertahan lama, apalagi  diisimpan di dalam lemari berpendingin.

Sementara itu, salah seorang pembeli, Sumarni mengaku membeli cakalang fufu karena ingin ada variasi menu di rumah. "Dalam beberapa hari ini, kita selalu memasak ayam dan daging sapi dalam momen Lebaran. Karena itu , hari ini ingin menu ikan dulu," ujarnya.

Cakalang fufu sangat cocok untuk diolah menjadi menu cakalang rica rica hingga cakalang santan,kata dia.
Seorang pekerja memasak ikan Cakalang dengan cara diasapi (fufu) di Telaga, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Kamis (5/5/2022). ANTARA/Adiwinata Solihin

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022