Jurumudi taksi laut antarpulau di Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berharap program investasi dalam pengelolaan objek wisata Pulau Saronde, ikut dinikmati masyarakat.
"Kami berharap ikut dilibatkan dalam pengelolaan objek wisata Pulau Saronde. Khususnya dalam penyediaan jasa transportasi antarpulau," kata Jurumudi taksi laut antarpulau di Kecamatan Ponelo Kepulauan, Jua Imran (59) di Gorontalo, Sabtu.
Menurutnya, pendapatan jurumudi taksi laut untuk rute perjalanan dari dermaga Pelabuhan Kwandang ke Pulau Saronde, sangat menopang perekonomian rumah tangga.
Setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu) pengunjung ke Pulau Saronde meningkat. Dan kebanyakan jurumudi dapat menikmati penghasilan mencapai Rp2 juta dengan biaya modal bahan bakar bensin Rp400 ribu per hari.
"Namun itu dulu, sebelum COVID-19 melanda," katanya.
Setelahnya, penghasilan jurumudi turun drastis di kisaran Rp300 ribu hingga Rp400 ribu per hari.
Dengan biaya modal membeli bensin per hari sebanyak 10 liter.
"Biasanya kami membeli pertalite namun harga di tingkat pengecer mencapai Rp10 ribu per liter. Mau tidak mau harus dibeli, sebab jarak ke pompa bensin (SPBU) sangat jauh, sekitar 13 kilo meter," katanya.
Olehnya, ia berharap agar pemerintah daerah setempat dapat memberdayakan penyedia jasa transportasi lokal untuk dapat melayani transportasi pariwisata khususnya ke Pulau Saronde.
"Kami berharap ikut menikmati keuntungan dari pengelolaan objek wisata Pulau Saronde untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga," tambah pria yang mengaku telah lebih dari 10 tahun menggeluti profesi tersebut***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
"Kami berharap ikut dilibatkan dalam pengelolaan objek wisata Pulau Saronde. Khususnya dalam penyediaan jasa transportasi antarpulau," kata Jurumudi taksi laut antarpulau di Kecamatan Ponelo Kepulauan, Jua Imran (59) di Gorontalo, Sabtu.
Menurutnya, pendapatan jurumudi taksi laut untuk rute perjalanan dari dermaga Pelabuhan Kwandang ke Pulau Saronde, sangat menopang perekonomian rumah tangga.
Setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu) pengunjung ke Pulau Saronde meningkat. Dan kebanyakan jurumudi dapat menikmati penghasilan mencapai Rp2 juta dengan biaya modal bahan bakar bensin Rp400 ribu per hari.
"Namun itu dulu, sebelum COVID-19 melanda," katanya.
Setelahnya, penghasilan jurumudi turun drastis di kisaran Rp300 ribu hingga Rp400 ribu per hari.
Dengan biaya modal membeli bensin per hari sebanyak 10 liter.
"Biasanya kami membeli pertalite namun harga di tingkat pengecer mencapai Rp10 ribu per liter. Mau tidak mau harus dibeli, sebab jarak ke pompa bensin (SPBU) sangat jauh, sekitar 13 kilo meter," katanya.
Olehnya, ia berharap agar pemerintah daerah setempat dapat memberdayakan penyedia jasa transportasi lokal untuk dapat melayani transportasi pariwisata khususnya ke Pulau Saronde.
"Kami berharap ikut menikmati keuntungan dari pengelolaan objek wisata Pulau Saronde untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga," tambah pria yang mengaku telah lebih dari 10 tahun menggeluti profesi tersebut***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022