Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer meminta Sekda Darda Daraba tidak memutasi 35 pejabat administrator, yang telah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) angkatan 1.

Menurutnya para pejabat tersebut bertanggungjawab terhadap aksi perubahan yang sudah dirancang dan harus selesai sesuai dengan target yang ada.

“Saya titip pesan, jangan dipindah dulu pak Sekda, karena ukurannya nanti akan kesulitan. Percuma dia buat aksi perubahan tapi sudah dipindah. Tolong dicermati betul, jangan sampai pindah dulu. Selesaikan dulu komitmen tentang aksi perubahan,” katanya saat menutup PKA di Gorontalo, Senin.

Ia memberikan hadiah berupa buku berjudul Ketidaknetralan Birokrasi Indonesia yang ditulisnya sendiri, kepada 12 peserta terbaik pelatihan tersebut.

“Tolong dibaca dan semoga bermanfaat ke depan. Pendidikan dan pelatihan sangat penting bagi aparatur untuk memproduksi birokrasi yang profesional dan kompeten,” katanya.

Pelatihan harus dilakukan pada semua tingkatan secara regular, agak tidak ada jarak kepemimpinan dalam tubuh birokrasi.

Ia juga mengingatkan kepada peserta PKA untuk menjaga jarak dari politisasi birokrasi, apalagi saat ini sedang dalam masa transisi politik pemilu 2024.

“Birokrasi harus profesional dan akuntabel, artinya birokrasi harus menjaga jarak dengan politisasi ASN. Jadilah birokrasi profesional yang tunduk dan patuh pada peraturan yang ada. Jika kita on the track insya Allah bapak ibu sekalian bisa jadi pemimpin selanjutnya di Provinsi Gorontalo,” katanya.

12 peserta terbaik PKA angkatan I diurut berdasarkan abjad yakni Abdul Wahid Lahay, Ferdi Adam, Lyla Ramziah Laya, Nalienly G.F Rawung, Richie Z. Abdullah dan Sitti M. Lahidjun.  Sitti Sabariah Machmud, Syahruddin Porindo, Sofyan Tambipi, Yolanda Rahman, Yuliana Rivai dan Zakia M. Baserewa

 

Pewarta: Debby H. Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022