Solo (ANTARA GORONTALO) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbelasungkawa atas
meninggalnya Penjabat (Pj) Wali Kota Surakarta, Budi Suharto, yang
diduga terkena serangan jantung Rabu (30/12) sekitar pukul 04.30 WIB di
Rumah Sakit Siloam Surabaya.
"Pak Jokowi tadi telepon saya, mengucapkan ikut belasungkawa atas meninggalnya Pak Budi Suharto, dan beliau tidak bisa datang ke Solo untuk melayat, karena sedang melakukan kunjungan kerja di Papua," kata mantan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (Rudy) disela-sela mengatur persiapan kedatangan jenazah Budi di Pendaphi Gede, Balai Kota Surakarta, Rabu.
Ia mengatakan, jenazah dari Surabaya ke Solo lewat angkutan darat dan langsung menuju ke rumah duka di Jalan Sawo I Nomor 3 Solo, dan disemayamkan di Pendhapi Gede, Balai Kota Surakarta.
Jenazah dimakamkan di pemakaman umum Pracimoloyo, Makam Haji, berangkat sekitar pukul 16.00 WIB dari Pendhapi Gede.
Almarhum sebelum diangkat menjadi Penjabat (Pj) Wali Kota Surakarta menduduki jabatan sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota Surakarta semasa wali kotanya dijabat oleh Joko Widodo (Jokowi), yang kini Presiden Republik Indonesia, dan waktu itu FX Hadi Rudyatmo sebagai Wakil Wali Kota Surakarta.
Rudy, yang juga sebagai Wali Kota Surakarta terpilih hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Surakarta pada 9 Desember 2015, mengatakan bahwa bertemu terakhir dengan almarhum Senin (28/12) siang sebelum berangkat ke Surabaya.
"Ya, saya pribadi maupun para PNS yang ada di lingkungan Pemkot Surakarta maupun masyarakat dengan meninggalnya Pak Budi merasa kehilangan, karena beliau orang disiplin, jujur dan pekerja yang luar biasa untuk pengabdiannya kepada masyarakat. Sampai-sampai sakit pun tidak dirasakan," katanya.
Ia menimpali, "Sebenarnya saya pribadi sudah sering mengingatkan untuk menjaga kesehatan, dan kalau lembur juga sering saya telepon untuk istirahat, karena beliau itu punya sakit hipertensi, maka saya juga sering mengingatkan."
Kebijakan terobosan terakhir yang dilakukan Budi, menurut Rudy, yaitu pada awal bulan Desember 2015 dengan siaga anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), dan hasilnya sangat efektif.
"Melalui peringatan ini dana APBD hampir bisa diserap semuanya, dan ini luar biasa dan gerakan-gerakan ini perlu dicontoh bawahannya," demikian FX Rudyatmo.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015
"Pak Jokowi tadi telepon saya, mengucapkan ikut belasungkawa atas meninggalnya Pak Budi Suharto, dan beliau tidak bisa datang ke Solo untuk melayat, karena sedang melakukan kunjungan kerja di Papua," kata mantan Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo (Rudy) disela-sela mengatur persiapan kedatangan jenazah Budi di Pendaphi Gede, Balai Kota Surakarta, Rabu.
Ia mengatakan, jenazah dari Surabaya ke Solo lewat angkutan darat dan langsung menuju ke rumah duka di Jalan Sawo I Nomor 3 Solo, dan disemayamkan di Pendhapi Gede, Balai Kota Surakarta.
Jenazah dimakamkan di pemakaman umum Pracimoloyo, Makam Haji, berangkat sekitar pukul 16.00 WIB dari Pendhapi Gede.
Almarhum sebelum diangkat menjadi Penjabat (Pj) Wali Kota Surakarta menduduki jabatan sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kota Surakarta semasa wali kotanya dijabat oleh Joko Widodo (Jokowi), yang kini Presiden Republik Indonesia, dan waktu itu FX Hadi Rudyatmo sebagai Wakil Wali Kota Surakarta.
Rudy, yang juga sebagai Wali Kota Surakarta terpilih hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Surakarta pada 9 Desember 2015, mengatakan bahwa bertemu terakhir dengan almarhum Senin (28/12) siang sebelum berangkat ke Surabaya.
"Ya, saya pribadi maupun para PNS yang ada di lingkungan Pemkot Surakarta maupun masyarakat dengan meninggalnya Pak Budi merasa kehilangan, karena beliau orang disiplin, jujur dan pekerja yang luar biasa untuk pengabdiannya kepada masyarakat. Sampai-sampai sakit pun tidak dirasakan," katanya.
Ia menimpali, "Sebenarnya saya pribadi sudah sering mengingatkan untuk menjaga kesehatan, dan kalau lembur juga sering saya telepon untuk istirahat, karena beliau itu punya sakit hipertensi, maka saya juga sering mengingatkan."
Kebijakan terobosan terakhir yang dilakukan Budi, menurut Rudy, yaitu pada awal bulan Desember 2015 dengan siaga anggaran pendapatan belanja daerah (APBD), dan hasilnya sangat efektif.
"Melalui peringatan ini dana APBD hampir bisa diserap semuanya, dan ini luar biasa dan gerakan-gerakan ini perlu dicontoh bawahannya," demikian FX Rudyatmo.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2015