Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Hamzah Sidik, menyebutkan momentum Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 harus menjadi semangat dalam upaya menekan angka gagal pertumbuhan pada anak (stunting).

"Peringatan HKN harus dimaknai dengan upaya bersama menekan angka stunting. Termasuk meningkatkan gerak masyarakat sehat dengan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat," kata Hamzah, di Gorontalo, Jumat.

Penanganan stunting kata dia, harus menjadi urusan wajib pemerintah daerah.

Mengingat angka stunting di daerah ini tergolong tinggi. "Kita wajib berupaya menekan hingga tersisa 1 digit saja," katanya.

Apalagi kasus stunting erat kaitannya dengan gizi buruk, sehingga harus ditekan dengan optimal.

Hamzah pun mendorong kinerja pelayanan seluruh tenaga kesehatan di daerah itu. Baik dokter, perawat, bidan maupun seluruh staf Dinas Kesehatan Kabupaten.

"Saya meyakini, kinerja pelayanan yang optimal, tidak hanya akan menghasilkan karya yang optimal pula dalam mewujudkan pelayanan kesehatan terbaik," katanya.

Namun kepuasan masyarakat dapat terwujud, serta kemandirian dalam mempertahankan kesehatan diri, keluarga dan lingkungan dapat mudah tercapai.

Kepala Dinas Kesehatan Gorontalo Utara, Rizal Yusuf Kune, mengatakan, pihaknya menggelar peringatan HKN ke 58 dengan beragam kegiatan yang diharapkan mendorong kinerja pelayanan kesehatan yang lebih paripurna.

Dengan tema Bangkit Indonesia ku, Sehat Negeri ku, akan menjadi semangat bagi masyarakat untuk menjaga dan mempertahankan kesehatan, khususnya dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di seluruh wilayah.

Khusus penanganan stunting di daerah itu, dilakukan melalui lokasi terfokus untuk desa-desa dengan kasus stunting tinggi.

Hal itu sebagai upaya mengendalikan stunting agar tidak terjadi di desa-desa bebas stunting.

"Kita targetkan, angka stunting mampu turun di bawah 10 persen," katanya.

Namun juga perlu menargetkan agar kasus stunting baru, tidak lagi ditemukan di desa lain ataupun tidak naik turun di desa rawan.

Sehingga penanganan lintas sektor pun dilakukan sebab stunting erat kaitannya dengan upaya pengentasan kemiskinan.

Apalagi penurunan angka kemiskinan dapat beriringan dengan penurunan kasus stunting.

Maka kerja bersama dan komitmen yang kuat, menjadi tugas utama dalam upaya menekan stunting dari persentase 18 persen hingga harapannya tersisa 1 digit saja, imbuhnya.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022