Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Pohuwato, UPT Kanwil Kemenkumham Gorontalo, mengubah sabut dan tempurung kelapa menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomi.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Pohuwato Irman Jaya di Gorontalo, Kamis (24/11), mengatakan bahwa warga binaan telah menghasilkan berbagai kerajinan tangan, antara lain, lukisan, pot bunga, kotak tisu, dan pernak-pernik serta hiasan lainnya.
"Produk warga binaan miliki nilai artistik dan siap untuk dipasarkan," katanya.
Irman Jaya menjelaskan bahwa Lapas Pohuwato secara aktivitasnya merupakan lapas produksi yang memberikan kesempatan yang cukup luas bagi warga binaan untuk lebih kreatif dan berinovasi dalam memanfaatkan fasilitas sarana produksi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
"Kami siapkan beberapa fasilitas sarana dan prasarana pendukung kegiatan kerja bagi warga binaan sehingga mereka dapat mengasah keterampilan untuk menjadi seorang entrepreneur," ucapnya.
Begitu kembali ke tengah masyarakat, kata Irman, mereka punya bekal pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat selama di dalam lapas.
Kepala Lapas Pohuwato berharap program pembinaan keterampilan dan kemandirian bagi warga binaan dapat mengubah kebiasaan mereka untuk menjadi lebih baik dan produktif.
"Kami mengapresiasi juga keberadaan warga binaan telah turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan limbah menjadi produk yang bernilai ekonomis, bahkan dapat menambah pemasukan ekonomi bagi keluarganya," kata Irman.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja (Binapigiatja) Zainal Bempah menambahkan bahwa produk kerajinan warga binaan adalah murni kreativitas mereka.
"Beberapa produk kerajinan tangan yang dihasilkan dari pemanfaatan limbah serbuk sabut dan ijuk kelapa sudah banyak yang dipasarkan di Gorontalo, termasuk daerah luar Gorontalo, seperti Manado, Makassar, bahkan ke Pulau Jawa," ucapnya.
Namun, diakuinya bahwa daya promosi yang belum maksimal dan ketersediaan stok yang belum terlalu banyak.
Sesuai dengan arahan Kalapas, kata dia, pada tahun 2023 menjadi tahun target promosi dan ekspansi.
Dikatakan pula bahwa seluruh aktivitas warga binaan dalam pelaksanaan program pembinaan keterampilan diapresiasi dan dihargai. Hasil penjualan kerajinan tangan dari para warga binaan mendapat upah bagi hasil.
Pembagian lainnya, lanjut dia, disetor ke negara sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan membiayai kegiatan pembinaan lainnya.
"Perlu digarisbawahi bahwa keterampilan ini sebenarnya merupakan bentuk pembinaan selama menjalani masa hukuman. Keterampilan yang diberikan kepada warga binaan bermacam-macam bentuknya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Pohuwato Irman Jaya di Gorontalo, Kamis (24/11), mengatakan bahwa warga binaan telah menghasilkan berbagai kerajinan tangan, antara lain, lukisan, pot bunga, kotak tisu, dan pernak-pernik serta hiasan lainnya.
"Produk warga binaan miliki nilai artistik dan siap untuk dipasarkan," katanya.
Irman Jaya menjelaskan bahwa Lapas Pohuwato secara aktivitasnya merupakan lapas produksi yang memberikan kesempatan yang cukup luas bagi warga binaan untuk lebih kreatif dan berinovasi dalam memanfaatkan fasilitas sarana produksi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi.
"Kami siapkan beberapa fasilitas sarana dan prasarana pendukung kegiatan kerja bagi warga binaan sehingga mereka dapat mengasah keterampilan untuk menjadi seorang entrepreneur," ucapnya.
Begitu kembali ke tengah masyarakat, kata Irman, mereka punya bekal pengetahuan dan mengaplikasikan ilmu yang mereka dapat selama di dalam lapas.
Kepala Lapas Pohuwato berharap program pembinaan keterampilan dan kemandirian bagi warga binaan dapat mengubah kebiasaan mereka untuk menjadi lebih baik dan produktif.
"Kami mengapresiasi juga keberadaan warga binaan telah turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dengan memanfaatkan limbah menjadi produk yang bernilai ekonomis, bahkan dapat menambah pemasukan ekonomi bagi keluarganya," kata Irman.
Kepala Seksi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja (Binapigiatja) Zainal Bempah menambahkan bahwa produk kerajinan warga binaan adalah murni kreativitas mereka.
"Beberapa produk kerajinan tangan yang dihasilkan dari pemanfaatan limbah serbuk sabut dan ijuk kelapa sudah banyak yang dipasarkan di Gorontalo, termasuk daerah luar Gorontalo, seperti Manado, Makassar, bahkan ke Pulau Jawa," ucapnya.
Namun, diakuinya bahwa daya promosi yang belum maksimal dan ketersediaan stok yang belum terlalu banyak.
Sesuai dengan arahan Kalapas, kata dia, pada tahun 2023 menjadi tahun target promosi dan ekspansi.
Dikatakan pula bahwa seluruh aktivitas warga binaan dalam pelaksanaan program pembinaan keterampilan diapresiasi dan dihargai. Hasil penjualan kerajinan tangan dari para warga binaan mendapat upah bagi hasil.
Pembagian lainnya, lanjut dia, disetor ke negara sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan membiayai kegiatan pembinaan lainnya.
"Perlu digarisbawahi bahwa keterampilan ini sebenarnya merupakan bentuk pembinaan selama menjalani masa hukuman. Keterampilan yang diberikan kepada warga binaan bermacam-macam bentuknya," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2022