Penjabat Gubernur Gorontalo Hamka Hendra Noer meminta dukungan Kementerian Agama terkait usulan prioritas penetapan Bandara Djalaluddin Gorontalo menjadi bandara embarkasi/debarkasi haji.
"Alhamdulillah Kemenag merespon dengan sangat baik dan siap mendukung usulan dari Pj Gubernur," katanya di Gorontalo, Ahad.
Ia menyarankan agar dibuat pertemuan dengan menghadirkan Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah terkait hal tersebut.
Hamka mengungkapkan, dalam pertemuan dengan kemenag, pihaknya telah menyampaikan surat resmi kepada Wakil Presiden K.H Maruf Amin ketika berkunjung ke daerah itu pada 13 April 2023 lalu. Hal yang juga sudah disampaikan Hamka kepada Menteri Perhubungan saat audiensi virtual pada 11 April 2023.
Menurutnya ada beberapa pertimbangan pengusulan bandar udara Djalaluddin Tantu Gorontalo menjadi bandara Embarkasi/Debarkasi haji.
Pertimbangan tersebut adalah bahwa di kawasan timur Indonesia yang meliputi pulau Sulawesi, Maluku dan Papua hanya ada satu bandara embarkasi/debarkasi haji yaitu bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Sementara di Kawasan timur Indonesia kuota jamaah haji cukup besar, sehingga saat ini sudah ada Provinsi di KTI yaitu Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah sudah hijrah ke embarkasi/debarkasi haji di Balikpapan.
"Provinsi Gorontalo sudah melaksanakan dengan baik Embarkasi Haji Antara (EHA) sebanyak 14 kali sejak 2007 sampai dengan sekarang, kecuali pada 2020-2021 karena pandemi COVID-19," ujarnya.
Selain itu, dengan adanya pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Gorontalo merupakan salah satu daerah penyangga di pulau Sulawesi sehingga bandara Djalaluddin Tantu memiliki nilai strategis dikembangkan untuk menjadi bandara internasional.
"Provinsi Gorontalo memiliki sumber daya alam yang cukup besar di sektor perikanan dan pertanian yang hasilnya berkualitas ekspor, juga daerah kami menjadikan sektor pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
"Alhamdulillah Kemenag merespon dengan sangat baik dan siap mendukung usulan dari Pj Gubernur," katanya di Gorontalo, Ahad.
Ia menyarankan agar dibuat pertemuan dengan menghadirkan Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah terkait hal tersebut.
Hamka mengungkapkan, dalam pertemuan dengan kemenag, pihaknya telah menyampaikan surat resmi kepada Wakil Presiden K.H Maruf Amin ketika berkunjung ke daerah itu pada 13 April 2023 lalu. Hal yang juga sudah disampaikan Hamka kepada Menteri Perhubungan saat audiensi virtual pada 11 April 2023.
Menurutnya ada beberapa pertimbangan pengusulan bandar udara Djalaluddin Tantu Gorontalo menjadi bandara Embarkasi/Debarkasi haji.
Pertimbangan tersebut adalah bahwa di kawasan timur Indonesia yang meliputi pulau Sulawesi, Maluku dan Papua hanya ada satu bandara embarkasi/debarkasi haji yaitu bandara Sultan Hasanuddin Makassar.
Sementara di Kawasan timur Indonesia kuota jamaah haji cukup besar, sehingga saat ini sudah ada Provinsi di KTI yaitu Provinsi Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah sudah hijrah ke embarkasi/debarkasi haji di Balikpapan.
"Provinsi Gorontalo sudah melaksanakan dengan baik Embarkasi Haji Antara (EHA) sebanyak 14 kali sejak 2007 sampai dengan sekarang, kecuali pada 2020-2021 karena pandemi COVID-19," ujarnya.
Selain itu, dengan adanya pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Gorontalo merupakan salah satu daerah penyangga di pulau Sulawesi sehingga bandara Djalaluddin Tantu memiliki nilai strategis dikembangkan untuk menjadi bandara internasional.
"Provinsi Gorontalo memiliki sumber daya alam yang cukup besar di sektor perikanan dan pertanian yang hasilnya berkualitas ekspor, juga daerah kami menjadikan sektor pariwisata sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru," tambahnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023