Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya, mengajak para pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Gorontalo untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari perbankan yang ada di daerah itu.

"Karena bunganya rendah, tidak ada agunan dan mudah di akses. Jika ada pengurus koperasi harian di sini, saya mohon maaf. Saya ini pernah jadi pembina koperasi dan itu lama, tapi saya menganjurkan UMKM kita di Gorontalo pinjam KUR saja," ujar Ismail Pakaya di Gorontalo, Senin.

Menurut dia, bunga KUR yang ditawarkan cukup rendah, dibandingkan dengan kredit usaha harian.

Ismail menyebut KUR Bank SulutGo (BSG) hadir dengan suku bunga enam persen, dari 13 persen yang seharusnya dibebankan kepada kreditur UMKM, yang berarti ada subsidi tujuh persen ditanggung oleh pemerintah.

Pihaknya juga menekankan ke pihak BSG untuk menerapkan pinjaman KUR tanpa agunan (jaminan). Hadirnya syarat agunan itu yang biasa membuat para pelaku UMKM tidak berani meminjam dengan KUR.

"Tadi saya pun masih tau tetap ada agunan (jaminan), tapi di BSG katanya tidak ada agunan lagi. Jadi ibu, bapak kalau nanti masih ada agunan, datang lapor ke saya di rumah jabatan, nanti saya kejar pak Machmud dan pak Sahron," canda Ismail.

Selain di BSG, Penjagub juga menyampaikan UMKM bisa juga pinjam KUR di bank – bank lainnya seperti BRI, BNI, Mandiri dan sebagainya, dengan suku bunga yang sama. Jika akses BSG dari lokasi sulit, maka tidak masalah dengan bank swasta, selama itu KUR dan bukan usaha kredit harian.

BSG sendiri menargetkan akan menyalurkan KUR sebesar Rp200 miliar di tahun 2023. Hingga triwulan pertama tahun 2023 ini, BSG telah menyalurkan KUR kurang lebih Rp85 miliar atau sekitar 42 persen dari total target.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023