Gorontalo (ANTARA) - Bank Sulut Gorontalo (BSG/Sulutgo) meluncurkan ekosistem pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kluster Bohusami Batibo dan Bohusami Bosuma di Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Rabu.
KUR dengan pola kemitraan ini akan diberikan kepada 1.000 pelaku UMKM di Kota Gorontalo, yang bergerak di bidang perdagangan dan perikanan.
“Terima kasih kepada BSG yang meluncurkan sistem pembiayaan KUR bagi UMKM. Peluncuran ini merupakan bentuk keberpihakan perbankan kepada UMKM yang diharapkan bisa mendorong akselerasi pemulihan ekonomi di Provinsi Gorontalo,” kata Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim.
Idris mengungkapkan, pandemi COVID-19 telah menyebabkan sektor UMKM mengalami keterpurukan.
Pemerintah Provinsi Gorontalo selama masa pandemi COVID-19 telah melakukan realokasi anggaran, yang salah satunya digunakan sebagai stimulus ekonomi bagi pelaku UMKM.
“Saya ingatkan kepada pelaku UMKM, manfaatkan dengan baik KUR dari BSG ini. Jangan begitu menerima kredit hanya digunakan untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif. Gunakan KUR ini untuk mengembangkan usaha,” kata Idris.
Sementara itu Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara, Darwisman menjelaskan pembiayaan KUR bagi UMKM oleh BSG sudah diluncurkan di tiga wilayah, yaitu Kabupaten Gorontalo, Pohuwato, dan Kota Gorontalo.
Menurutnya peluncuran sistem KUR tersebut bertujuan untuk percepatan akses keuangan daerah.
“Setiap kabupaten di Gorontalo akan kami luncurkan pembukaan akses keuangan yang seluas-luasnya kepada masyarakat. Kalau ada pelaku UMKM yang membutuhkan pembiayaan, akan kami kawal dan dorong dengan membangun ekosistemnya dari hulu hingga hilir,” kata Darwisman.
Ia menambahkan, perkembangan kinerja perbankan di Provinsi Gorontalo saat ini menunjukkan pertumbuhan yang positif.
Kredit perbankan yang sudah disalurkan mencapai Rp16,09 triliun, atau tumbuh sebesar 9,33 persen.
OJK mencatat, pelaku UMKM yang aktif di Kota Gorontalo sebanyak 13.820, terdiri dari 10.255 pelaku usaha mikro, skala kecil 3.170, dan 395 pelaku kelas menengah.*