Penjabat Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya meminta tim pengendali inflasi daerah (TPID) provinsi maupun kabupaten/kota untuk terus mengintensifkan pemantauan harga komoditas pangan.
Khususnya terhadap beberapa komoditas pangan yang bergejolak dan mengalami kenaikan harga seperti tomat, beras dan minyak goreng.
"Saya minta ke bapak/ibu bupati dan walikota, kemudian pihak Bank Indonesia, BPS, juga Bulog untuk sama-sama intensif dalam melakukan pemantauan ketersediaan bahan pokok juga perkembangan harganya hingga ke distributor bahkan sampai ke pasar-pasar," ujar Ismail saat memimpin High Level Meeting (HLM) TPID, di Kantor Perwakilan BI Gorontalo, Selasa.
Ismail meminta agar program menanam cabai rawit, tomat ataupun sayuran di pekarangan rumah terus diintensifkan. Hal itu sebagai upaya untuk antisipasi terhadap meningkatnya permintaan pangan jelang Idul Adha.
"Bulan lalu itu tomat, bawang merah juga kangkung harganya cukup tinggi. Maka tolong didukung itu program memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan menanam cabai, tomat dan lain-lain. Jangan sampai nanti terjadi kenaikan harga di pasaran, karena kelangkaan," pinta Ismail.
Staf Ahli Bidang Sosial, Politik dan Kebijakan Publik Kemenaker RI itu mendorong agar pelaksanaan operasi pasar murah atau gelaran pangan murah lebih intensif lagi dilaksanakan. Hal ini untuk mendorong keterjangkauan harga komoditas jelang perayaan Idul Adha.
"Saya berharap TPID bersama OPD dan instansi-instansi terkait terus berupaya untuk melakukan upaya stabilisasi pangan, baik melalui operasi pasar pangan murah, atau melalui bantuan langsung pangan,” tuturnya.
HLM yang dipimpin oleh Penjagub itu juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah kabupaten / kota, Kepala Perwakilan BI, Kepala BPS provinsi, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda provinsi, perwakilan kepala Bulog, Kepala OPD dan beberapa instansi terkait.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Khususnya terhadap beberapa komoditas pangan yang bergejolak dan mengalami kenaikan harga seperti tomat, beras dan minyak goreng.
"Saya minta ke bapak/ibu bupati dan walikota, kemudian pihak Bank Indonesia, BPS, juga Bulog untuk sama-sama intensif dalam melakukan pemantauan ketersediaan bahan pokok juga perkembangan harganya hingga ke distributor bahkan sampai ke pasar-pasar," ujar Ismail saat memimpin High Level Meeting (HLM) TPID, di Kantor Perwakilan BI Gorontalo, Selasa.
Ismail meminta agar program menanam cabai rawit, tomat ataupun sayuran di pekarangan rumah terus diintensifkan. Hal itu sebagai upaya untuk antisipasi terhadap meningkatnya permintaan pangan jelang Idul Adha.
"Bulan lalu itu tomat, bawang merah juga kangkung harganya cukup tinggi. Maka tolong didukung itu program memanfaatkan pekarangan rumah sebagai lahan menanam cabai, tomat dan lain-lain. Jangan sampai nanti terjadi kenaikan harga di pasaran, karena kelangkaan," pinta Ismail.
Staf Ahli Bidang Sosial, Politik dan Kebijakan Publik Kemenaker RI itu mendorong agar pelaksanaan operasi pasar murah atau gelaran pangan murah lebih intensif lagi dilaksanakan. Hal ini untuk mendorong keterjangkauan harga komoditas jelang perayaan Idul Adha.
"Saya berharap TPID bersama OPD dan instansi-instansi terkait terus berupaya untuk melakukan upaya stabilisasi pangan, baik melalui operasi pasar pangan murah, atau melalui bantuan langsung pangan,” tuturnya.
HLM yang dipimpin oleh Penjagub itu juga dihadiri oleh perwakilan pemerintah kabupaten / kota, Kepala Perwakilan BI, Kepala BPS provinsi, Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda provinsi, perwakilan kepala Bulog, Kepala OPD dan beberapa instansi terkait.
Editor : Debby H. Mano
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023