UNG terus bersiap diri untuk status PTN Berbadan Hukum

Gorontalo (ANTARA) - Universitas Negeri Gorontalo (UNG) menggelar penguatan sumber daya manusia bagi dosen dan tenaga pendidikan sebagai upaya persiapan status Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN BH).

Rektor UNG Eduart Wolok di Gorontalo, Kamis, mengatakan bahwa transisi ke PTN BH tidak hanya sekadar perubahan status institusi, tetapi juga melibatkan sebuah perubahan besar khususnya dalam pengelolaan internal yang lebih mandiri dan profesional oleh SDM yang dimiliki UNG.

"Ini merupakan bentuk komitmen UNG untuk mempersiapkan dosen dan tenaga pendidik dengan kompetensi yang memadai untuk mendukung visi universitas menjadi kampus unggul dan berdaya saing," ucap Eduart.

Menurutnya, kegiatan itu merupakan bagian dari upaya universitas untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kepada masyarakat khususnya mahasiswa, sekaligus mempersiapkan institusi menghadapi tantangan baru di era global.

Ia berharap dengan status baru sebagai PTN BH akan semakin meningkatkan kualitas serta semangat kompetitif di tingkat nasional maupun internasional.

Sekjen Kemdikbud RI Suharti mengatakan pendidikan tinggi di Indonesia masih punya tantangan luar biasa, sehingga Kementerian terus berupaya mendorong penguatan kualitas salah satunya melalui tata kelola.

Kementerian, menurut Suharti, mendorong perguruan tinggi menjadi perguruan tinggi berbadan hukum, karena ada banyak sekali kemudahan yang diperoleh dalam mengelola institusi nya.

"Semuanya memiliki tujuan yang baik dengan apa yang dilakukan UNG saat ini. Hal-hal strategis yang dilakukan UNG saat ini, diharapkan dapat mempercepat proses perubahan status menjadi PTN BH. Tujuan tersebut tentunya membutuhkan dukungan dari seluruh pihak khususnya dosen," kata dia.

Kegiatan diskusi strategi pengembangan sumberdaya manusia dalam implementasi PTN BH UNG, menghadirkan narasumber Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemdikbudristek RI Suharti, Staf Khusus Menteri Bidang Kompetensi dan Manajemen Pramoda Dei Sudarmo, Staf Khusus Menteri Bidang Komunikasi dan Media Muhamad Heikal serta Staf Khusus Menteri Bidang Pemerintahan Jurist Tan.