Gubernur Gorontalo, Ismail Pakaya menyebut reformasi birokrasi perlu dilakukan dengan nyata. Hal itu dikatakannya pada Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) 2023.

"Saya tidak ingin terjadi 'birokrasi stunting' di pemerintahan daerah yang ada di Provinsi Gorontalo. Ini istilah baru di lingkungan birokrasi. Saya namai seperti itu, karena stunting artinya gagal pertumbuhan. Sama dengan di lingkungan birokrasi, saya tidak ingin terjadi "penyakit' yang dapat mengancam birokrasi, sehingga harus dilakukan upaya reformasi dengan tepat," kata Gubernur Ismail, di Gorontalo, Rabu.

Ia mengurai bagaimana ciri-ciri “birokrasi stunting”. Salah satunya yaitu lambat tumbuh dan berkembang. Ismail mengisyaratkan akan ada mutasi pejabat dan aparatur dalam waktu dekat.

"Ciri ciri stunting itu kan terlambat tumbuh. Jadi kalau ada birokrasi kesehatan yang sulit berkembang, sulit beradaptasi, melakukan layanan prima dan layanan cepat direformasi saja. Saya siap untuk mereformasi itu," katanya.

Ciri berikut 'birokrasi stunting', lanjut Ismail, penampilan atau performa yang buruk. Dalam banyak kesempatan Penjabat Gubernur itu melihat kondisi kantor gubernuran masih dalam keadaan kosong di jam delapan pagi. "Sesekali saya akan datang ke Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit Ainun. Kan tidak banyak yang kenal Ismail Pakaya, saya bisa lakukan sidak. Bagi birokrasi yang penampilannya buruk saya akan reformasi," katanya tegas.

Berikutnya menyangkut pubertas terlambat. Istilah ini menurutnya relevan dengan birokrasi yang 'puber' di saat sudah berumah tangga. Terakhir, ciri pendiam yang menurutnya juga layak direformasi.

Diwawancarai usai pertemuan, Gubernur Ismail menyebut, tidak menutup kemungkinan akan melakukan mutasi pejabat dan aparatur dalam waktu dekat. "Semuanya sedang dikaji sebelum benar-benar dieksekusi," imbuhnya. ***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023