Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo ditunjuk sebagai koordinator penanganan tengkes (stunting) dan kemiskinan ekstrim oleh penjabat Gubernur Ismail Pakaya.

"Ini nanti akan ada rakor kemiskinan di badan perencanaan penelitian dan pembangunan daerah (Bapppeda)," ujar Ismail Pakaya pada rapat koordinasi di Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Kamis.

Perihal anggaran, Penjagub Ismail meminta Dinas ketahanan pangan untuk menjalankan dua tugas tadi terlebih dahulu. Selanjutnya akan ditinjau kembali jika perlu diberikan tambahan anggaran atau hanya mengkoordinir dinas lain yang memiliki anggarannya.

Penanganan tengkes di Provinsi Gorontalo menurut dia harus dilakukan secara lintas sektor supaya mencapai hasil yang optimal. Yaitu dengan mengajak pemerintah di kabupaten/kota untuk turut bekerja sama dan memanfaatkan fungsi PKK, dan BKKBN, atau pihak-pihak lainnya dalam penanganan tengkes di daerah itu.

Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Gorontalo, Dharmawaty Bokings, mengatakan akan tetap mengkoordinasikan program penanganan tengkes dan kemiskinan ekstrim ini dengan dinas dan instansi terkait.

Intervensi terhadap empat ribu anak tengkes akan ditinjau kembali beserta kebutuhan pangan pada masyarakat miskin.

Dharmawaty menjelaskan, pada tahun 2022 Dinas ketahanan pangan telah menangani kurang lebih 1050 anak yang diberikan makanan beragam bergizi seimbang dan aman (B2SA) dan program one day one egg dalam tempo tiga bulan.

Sementara untuk kemiskinan ekstrim pihaknya akan mengintervensi kembali untuk produk pangan sesuai kebutuhan masyarakat.

"Ini akan akan kami pilah dulu, akan kami koordinasikan dengan BAPPEDA ataupun Dinas Sosial terhadap datanya sehingga kita tau jenis bantuan apa yang dibutuhkan masyarakat dengan kemiskinan ekstrim," jelas Dharmawaty.
 

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023