Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengharapkan para petani tambak udang jenis vaname, untuk membentuk koperasi guna mendongkrak pembudidayaan udang itu secara ekonomis.

"Saya minta dinas terkait untuk segera bantu petani udang ini untuk membentuk koperasi, nanti saya akan bantu untuk modal awalnya," kata gubernur belum lama ini.

Petani tambak udang ini harus memiliki koperasi agar ketika mereka butuh sesuatu sebelum waktunya panen tiba, mereka bisa memanfaatkan koperasi tersebut.

Pihaknya tidak ingin petani tambak di "kampung vaname" di beberapa wilayah pesisir Gorontalo tersebut meminjam uang dari para tengkulak, yang akan berakibat pada pengambilan harga udang akan sangat rendah.

"Ini jelas akan sangat merugikan petani tambak dan saya tidak ingin itu terjadi," ujarnya.

Selain itu, Rusli juga berharap agar camat serta kepala desa yang memiliki lokasi pembudidayaan udang itu, untuk tidak memproses jual beli lahan kepada orang yang bukan orang daerah sekitar, karena lahan tempat pembudidayaan udang vaname ini harus dikuasai oleh masyarakat setempat.

Lanjut gubernur bahwa harga udang vaname ini bisa mencapai Rp50 Ribu/kg, dan udang jenis ini bisa diekspor hingga ke Jepang.

Jika dari biaya produksi udang Vaname ini dalam satu Kg hanya memakan biaya Rp21 Ribu, sementara pihak eksportir siap membeli udang dengan harga Rp50 ribu sampati Rp60 Ribu/Kg.

Dengan begitu keuntunganya bisa capai 100 persen/kilogram, itupun dengan lama pembudidayaan hingga masa panen tidak sampai tiga bulan.

Ia menambahkan, hanya dengan 1.000 meter persegi dari hasil panen kali ini, petani sudah bisa mendapatkan uang dari hasil penjualan sekitar Rp60 juta, dipotong biaya produksi.

Pewarta: Farid

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016