Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) asal Gorontalo melakukan ekspor perdana komoditas kepiting bakau hidup seberat 71,6 kg dengan tujuan Singapura.
Kepala Kantor Bea Cukai Gorontalo Latif Helmi di Gorontalo, Senin mengatakan UMKM memiliki peran penting terhadap pembangunan perekonomian Indonesia.
"Ekspor perdana perusahaan UMKM ini semakin menunjukkan bahwa peran UMKM sangat penting terhadap perkonomian Indonesia dan mampu menembus pasar internasional," ucap Latif.
Ia yakin, dengan kegigihan dan keberanian, setiap UMKM juga memiliki kesempatan yang sama untuk dapat berperan aktif menjadi motor penggerak perekonomian negara.
Latif mengungkapkan, Bea Cukai sebagai instansi vertikal di bawah Kementerian Keuangan memiliki tugas untuk melakukan pembinaan kepada UMKM dan siap memberikan asistensi kepada UMKM dari awal pengembangan usaha sampai pada akhirnya dapat melakukan ekspor.
"Dengan bekerja sama dengan instansi Kementerian Keuangan lainnya, kami dukung penuh UMKM yang ada di Gorontalo khususnya untuk siap bersaing hingga ke kancah internasional," kata dia.
Guna mendukung program pemulihan ekonomi nasional kata dia, Bea Cukai mengoptimalkan UMKM di daerah dengan pembentukan tim pemberdayaan UMKM. Bea Cukai Gorontalo sendiri memiliki klinik ekspor yang siap memberikan bimbingan kepada calon eksportir tanpa dipungut biaya apapun.
Data Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Gorontalo menunjukkan, pada tahun 2019 volume ekspor tercatat 140.783 kg, tahun 2020 volume ekspor 137.664 kg, tahun 2021 62.414 kg, tahun 2022 31.935 kg, dan tahun 2023 sampai dengan bulan Juli 7.607 kg.
Direktur CV. Utama Perkasa Indonesia, Isfandi Pakaya mengatakan pihaknya dapat melaksanakan ekspor perdana tidak lepas dari peran Bea Cukai dan SKIPM Gorontalo.
"Kami mengucapkan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-setingginya kepada Bea Cukai Gorontalo dan SKIPM Gorontalo yang telah melakukan asistensi dan membina kami dalam merealisasikan ekspor," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Kepala Kantor Bea Cukai Gorontalo Latif Helmi di Gorontalo, Senin mengatakan UMKM memiliki peran penting terhadap pembangunan perekonomian Indonesia.
"Ekspor perdana perusahaan UMKM ini semakin menunjukkan bahwa peran UMKM sangat penting terhadap perkonomian Indonesia dan mampu menembus pasar internasional," ucap Latif.
Ia yakin, dengan kegigihan dan keberanian, setiap UMKM juga memiliki kesempatan yang sama untuk dapat berperan aktif menjadi motor penggerak perekonomian negara.
Latif mengungkapkan, Bea Cukai sebagai instansi vertikal di bawah Kementerian Keuangan memiliki tugas untuk melakukan pembinaan kepada UMKM dan siap memberikan asistensi kepada UMKM dari awal pengembangan usaha sampai pada akhirnya dapat melakukan ekspor.
"Dengan bekerja sama dengan instansi Kementerian Keuangan lainnya, kami dukung penuh UMKM yang ada di Gorontalo khususnya untuk siap bersaing hingga ke kancah internasional," kata dia.
Guna mendukung program pemulihan ekonomi nasional kata dia, Bea Cukai mengoptimalkan UMKM di daerah dengan pembentukan tim pemberdayaan UMKM. Bea Cukai Gorontalo sendiri memiliki klinik ekspor yang siap memberikan bimbingan kepada calon eksportir tanpa dipungut biaya apapun.
Data Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SKIPM) Gorontalo menunjukkan, pada tahun 2019 volume ekspor tercatat 140.783 kg, tahun 2020 volume ekspor 137.664 kg, tahun 2021 62.414 kg, tahun 2022 31.935 kg, dan tahun 2023 sampai dengan bulan Juli 7.607 kg.
Direktur CV. Utama Perkasa Indonesia, Isfandi Pakaya mengatakan pihaknya dapat melaksanakan ekspor perdana tidak lepas dari peran Bea Cukai dan SKIPM Gorontalo.
"Kami mengucapkan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-setingginya kepada Bea Cukai Gorontalo dan SKIPM Gorontalo yang telah melakukan asistensi dan membina kami dalam merealisasikan ekspor," ucap dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023