Sekretaris Daerah (Sekda) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo Suleman Lakoro mengimbau warga di daerah itu untuk waspada kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau tahun 2023 ini.

"Pihak BMKG memprakirakan musim kemarau akan berlangsung hingga pertengahan September atau awal Oktober. Hal ini berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah kabupaten ini. Kewaspadaan sangat diharapkan mengingat kita pernah mengalaminya," kata Sekda Suleman Lakoro di Gorontalo, Minggu.

Ia mengatakan titik api (hotspot) di kabupaten ini telah terpantau seperti di Desa Posono Kecamatan Atinggola.

"Ini harus menjadi perhatian bersama untuk mencegah kejadian karhutla seperti yang terjadi di wilayah Puncak Binidaa' Kecamatan Sumalata Timur, puncak Durian Kecamatan Gentuma dan sebagian wilayah Kecamatan Tomilito pada tahun 2015 dan 2016 lalu," kata Sekda.

Sejumlah titik api yang mulai terpantau bermunculan di sejumlah kecamatan di kabupaten ini agar segera diantisipasi dini.

Pemerintah daerah pun mulai menyampaikan imbauan melalui pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk melakukan langkah strategis mencegah karhutla.

"Semoga hujan masih akan turun seperti yang terjadi pekan lalu di sebagian wilayah Kecamatan Kwandang agar potensi karhutla lebih minimal," katanya.

Masyarakat juga diimbau dapat berinovasi menampung air jika hujan turun sebagai langkah antisipasi terjadinya kekeringan terhadap sumber-sumber penampungan air.
Sebab musim kemarau bukan berarti tidak ada hujan.

"Kita berdoa tetap ada hujan meski saat musim kemarau intensitas nya rendah dengan frekuensi sedikit," kata pria yang pernah menjabat Kepala BPBD kabupaten ini.

Menurutnya, musim kemarau yang berpotensi mengakibatkan karhutla diharapkan masyarakat tidak membuka lahan dengan cara dibakar, termasuk tidak membuang puntung rokok sembarang.

"Kita cegah membakar di lahan kering yang potensial api cepat menjalar," katanya pula.

Ia juga mengimbau agar masyarakat menghemat penggunaan air. "Kita antisipasi krisis air bersih saat musim kemarau ini. Termasuk menampung sebanyak-banyaknya air ketika terjadi hujan," katanya.

Pemerintah daerah mengimbau seluruh pihak termasuk masyarakat untuk bersama-sama mencegah terjadinya karhutla, mengingat tingkat kerawanan nya di musim kemarau saat ini sangat tinggi.

"Kita pasang baliho tentang imbauan tidak membuka areal pertanian dengan cara membakar maupun potensi lain yang dapat memicu terjadinya karhutla," kata Sekda.***

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023