Gubernur Gorontalo Ismail Pakaya menyebutkan sektor perikanan di daerah itu menjadi salah satu daya dukung yang ikut berperan dalam mengatasi masalah tengkes atau stunting.
Menurut Ismail Pakaya di Gorontalo, Rabu, Dinas Kelautan dan Perikanan setempat diarahkan untuk menganggarkan bantuan ikan kepada bayi dan anak penderita stunting.
Ia mencontohkan adanya bantuan ikan tuna. Dinas Kelautan dan Perikanan perlu membuat perencanaan program yang menyentuh masyarakat dengan mengintervensi langsung anak penderita stunting melalui program bantuan tersebut.
Program bantuan ikan tuna, kata Penjabat Gubernur ini, dapat diintegrasikan dengan program lain seperti melalui Tim Penggerak PKK yang aktif turun mendampingi keluarga hingga ke tingkat desa.
"Ikan tuna dari Dinas Kelautan dan Perikanan. TP PKK yang akan menyalurkan. Ini sinergi yang baik dan saya yakin dapat bekerja berdasarkan data," katanya.
Bantuan perikanan mengandalkan sumber daya yang tersedia, kata Gubernur, menjadi bagian penting dalam upaya penanganan, pengentasan khususnya pencegahan tengkes di seluruh kabupaten dan kota di Gorontalo.
Dinas Kelautan dan Perikanan dengan program Gemar Makan Ikan yang dijalankan pun dapat dengan mudah melaksanakan program menyentuh masyarakat secara langsung.
"Saya berharap mulai saat ini Dinas Kelautan dan Perikanan dapat menyesuaikan dengan data Dinas Kesehatan untuk mengambil peran dalam hal penyaluran bantuan ikan dalam mengentaskan tengkes tepat sasaran. Kalau perlu bantuan ini juga disalurkan bagi ibu hamil dari keluarga tidak mampu sebagai upaya mencegah tengkes," katanya.
Bantuan ikan diharapkan pula lebih spesifik menyasar keluarga miskin sebagai stimulan dalam pemenuhan gizi masyarakat.
"Kita bergerak berdasarkan data, menyusun perencanaan yang tepat dan didukung langkah strategis untuk menekan tengkes di Gorontalo. Mengandalkan kekayaan potensi perikanan yang dimiliki. Kita pasti bisa melakukan program terintegrasi ini," imbuhnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Menurut Ismail Pakaya di Gorontalo, Rabu, Dinas Kelautan dan Perikanan setempat diarahkan untuk menganggarkan bantuan ikan kepada bayi dan anak penderita stunting.
Ia mencontohkan adanya bantuan ikan tuna. Dinas Kelautan dan Perikanan perlu membuat perencanaan program yang menyentuh masyarakat dengan mengintervensi langsung anak penderita stunting melalui program bantuan tersebut.
Program bantuan ikan tuna, kata Penjabat Gubernur ini, dapat diintegrasikan dengan program lain seperti melalui Tim Penggerak PKK yang aktif turun mendampingi keluarga hingga ke tingkat desa.
"Ikan tuna dari Dinas Kelautan dan Perikanan. TP PKK yang akan menyalurkan. Ini sinergi yang baik dan saya yakin dapat bekerja berdasarkan data," katanya.
Bantuan perikanan mengandalkan sumber daya yang tersedia, kata Gubernur, menjadi bagian penting dalam upaya penanganan, pengentasan khususnya pencegahan tengkes di seluruh kabupaten dan kota di Gorontalo.
Dinas Kelautan dan Perikanan dengan program Gemar Makan Ikan yang dijalankan pun dapat dengan mudah melaksanakan program menyentuh masyarakat secara langsung.
"Saya berharap mulai saat ini Dinas Kelautan dan Perikanan dapat menyesuaikan dengan data Dinas Kesehatan untuk mengambil peran dalam hal penyaluran bantuan ikan dalam mengentaskan tengkes tepat sasaran. Kalau perlu bantuan ini juga disalurkan bagi ibu hamil dari keluarga tidak mampu sebagai upaya mencegah tengkes," katanya.
Bantuan ikan diharapkan pula lebih spesifik menyasar keluarga miskin sebagai stimulan dalam pemenuhan gizi masyarakat.
"Kita bergerak berdasarkan data, menyusun perencanaan yang tepat dan didukung langkah strategis untuk menekan tengkes di Gorontalo. Mengandalkan kekayaan potensi perikanan yang dimiliki. Kita pasti bisa melakukan program terintegrasi ini," imbuhnya.
Editor : Debby H. Mano
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023