Badan Pusat Statistik (BPS) merilis bahwa persentase penduduk miskin di wilayah Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo mengalami penurunan dari 16,05 persen tahun 2022 menjadi 15,51 persen di tahun 2023.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bone Bolango Suparno, kepada Wakil Bupati Merlan S. Uloli di ruang kerja Wakil Bupati, Kamis.
Penurunan angka kemiskinan di wilayah Kabupaten Bone Bolango ini pun disambut gembira Wakil Bupati Merlan S. Uloli.
"Hasil persentase data penurunan angka kemiskinan ini, tentunya patut kita syukuri bersama," ucap Merlan.
Merlan mengungkapkan terjadinya penurunan angka kemiskinan di Bone Bolango, tidak lepas dari kerjasama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dimana seluruh programnya ditujukan untuk penanggulangan kemiskinan.
"Ke depan kita harus lebih fokus lagi, khususnya kemiskinan ekstrem. Kita harus lebih fokuskan pada prioritas bantuan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat," ujar Merlan S. Uloli, yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Bone Bolango itu.
Ia menjelaskan, meski kondisi keuangan daerah saat ini sedang kekurangan, tetapi program untuk penanggulangan dan penurunan kemiskinan tetap menjadi skala prioritas Pemerintah Kabupaten Bone Bolango.
Hal itu kata Merlan, tetap harus menjadi perhatian semua organisasi perangkat daerah, karena kemiskinan itu tidak boleh hanya dikerjakan oleh satu OPD, misalnya hanya Dinas Sosial saja. Tetapi seluruh program OPD dan lintas sektor lainnya, itu semua programnya bagaimana diarahkan untuk menurunkan angka kemiskinan.
"Dinas Sosial, Dinas Perindag, Dinas Naker Koperasi dan UMKM, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, dan Dinas Perikanan, dan OPD-OPD lintas sektor lainnya. Semua acuan programnya harus bisa menurunkan angka kemiskinan. Itu baru kita bisa berkolaborasi bersama-sama untuk mempercepat penurunan kemiskinan agar bisa kita capai," urai Merlan.
Ia mengatakan harus belajar tahun-tahun sebelumnya beberapa OPD masih jalan sendiri dengan programnya. Maka di tahun 2024 nanti, Ia ingin semua sasaran program itu berdasarkan data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), terlebih kepada masyarakat miskin ekstrem.
"Kita berharap kemiskinan ekstrem dapat diintervensi dan kemudian yang hampir miskin itu keluar. Karena itu, untuk target tahun 2024 mendatang, kita berharap angka kemiskinan di Bone Bolango bisa turun menjadi 15%. Karena menurunkan angka kemiskinan ini tidak mudah. Menurunkan angka nol koma saja, itu butuh beberapa tahun," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Bone Bolango Suparno, kepada Wakil Bupati Merlan S. Uloli di ruang kerja Wakil Bupati, Kamis.
Penurunan angka kemiskinan di wilayah Kabupaten Bone Bolango ini pun disambut gembira Wakil Bupati Merlan S. Uloli.
"Hasil persentase data penurunan angka kemiskinan ini, tentunya patut kita syukuri bersama," ucap Merlan.
Merlan mengungkapkan terjadinya penurunan angka kemiskinan di Bone Bolango, tidak lepas dari kerjasama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dimana seluruh programnya ditujukan untuk penanggulangan kemiskinan.
"Ke depan kita harus lebih fokus lagi, khususnya kemiskinan ekstrem. Kita harus lebih fokuskan pada prioritas bantuan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat," ujar Merlan S. Uloli, yang juga Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Bone Bolango itu.
Ia menjelaskan, meski kondisi keuangan daerah saat ini sedang kekurangan, tetapi program untuk penanggulangan dan penurunan kemiskinan tetap menjadi skala prioritas Pemerintah Kabupaten Bone Bolango.
Hal itu kata Merlan, tetap harus menjadi perhatian semua organisasi perangkat daerah, karena kemiskinan itu tidak boleh hanya dikerjakan oleh satu OPD, misalnya hanya Dinas Sosial saja. Tetapi seluruh program OPD dan lintas sektor lainnya, itu semua programnya bagaimana diarahkan untuk menurunkan angka kemiskinan.
"Dinas Sosial, Dinas Perindag, Dinas Naker Koperasi dan UMKM, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, dan Dinas Perikanan, dan OPD-OPD lintas sektor lainnya. Semua acuan programnya harus bisa menurunkan angka kemiskinan. Itu baru kita bisa berkolaborasi bersama-sama untuk mempercepat penurunan kemiskinan agar bisa kita capai," urai Merlan.
Ia mengatakan harus belajar tahun-tahun sebelumnya beberapa OPD masih jalan sendiri dengan programnya. Maka di tahun 2024 nanti, Ia ingin semua sasaran program itu berdasarkan data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), terlebih kepada masyarakat miskin ekstrem.
"Kita berharap kemiskinan ekstrem dapat diintervensi dan kemudian yang hampir miskin itu keluar. Karena itu, untuk target tahun 2024 mendatang, kita berharap angka kemiskinan di Bone Bolango bisa turun menjadi 15%. Karena menurunkan angka kemiskinan ini tidak mudah. Menurunkan angka nol koma saja, itu butuh beberapa tahun," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023