Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Gorontalo Kota Kombes Pol. Ade Permana mengajak seluruh mahasiswa di lingkungan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo, untuk melawan hoaks (berita bohong) menjelang penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak Tahun 2024.

"Kemajuan teknologi kian hari kian pesat dan sangatlah cepat, serta tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat di dunia. Segala hal tentang data, informasi, berita, video, foto dan lain-lain yang terjadi di berbagai belahan dunia, dapat segera dengan mudah diketahui dan disaksikan dalam waktu bersamaan dan saat itu juga," katanya di Gorontalo, Sabtu.

Bahkan akhir-akhir ini banyak informasi dan berita palsu (hoaks), yang sengaja disebar oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Kapolresta.

Guna menangkal hal-hal seperti itu, kata dia, saat menjadi nara sumber pada kegiatan Tular Nalar di kampus IAIN Gorontalo, diperlukan sinergi dan langkah-langkah pencegahan, terlebih tidak lama lagi Indonesia akan menggelar pesta demokrasi.

Ia mengatakan jika tidak berhati-hati, setiap orang akan mudah termakan tipuan berita bohong atau hoaks, bahkan bisa jadi ikut menyebarkan informasi palsu yang sangat merugikan khususnya pihak yang difitnah.

Berita yang bersifat hoaks, kata dia, kebanyakan menggunakan judul yang provokatif dan sensasional, misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu.

Olehnya sangat penting jika terlebih dahulu mencermati alamat situs atau informasi yang diperoleh baik itu dari laman resmi berita yang mencantumkan link, maupun alamat URL dari situs yang dimaksud.

"Penting untuk kita periksa faktanya, perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya. Cek keaslian foto di era teknologi digital saat ini, bukan hanya konten berupa teks yang bisa dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video," kata Kombes Pol. Ade Permana.

Salah satu langkah yang perlu dilakukan untuk mencegah dan melawan hal-hal tersebut, adalah ikut serta dalam grup-grup diskusi anti hoaks yang ada di sejumlah media sosial, seperti Forum Anti Fitnah, Hasut dan Hoaks.

"Saya mengimbau kepada seluruh mahasiswa untuk terus meningkatkan pengetahuan, tetap semangat berusaha, karena hasil tidak akan mengkhianati proses," katanya.

Penyebaran berita hoaks memang dapat mempengaruhi pandangan publik dan dinamika politik negara.

Oleh karena itu, pentingnya tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko penyebaran berita palsu, salah satunya dengan menerapkan pendekatan 3S, yaitu Saring Sebelum Share.***

Pewarta: Susanti Sako/Zulkifli Polimengo

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023