Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Budiyanto Sidiki mengatakan daerah itu perlu mewaspadai bahaya pneumonia pada anak.

Ia mengingatkan tentang bahaya pneumonia pada anak sehingga mendorong setiap fasilitas kesehatan khususnya puskesmas untuk mengingatkan masyarakat baik istri maupun suami akan risiko bahaya merokok.

"Risiko bapak merokok pada masa ibu mengandung hingga kelahiran itu, menurut hemat saya, berpotensi menyebabkan pneumonia untuk anak-anak. Perawatan dan pengobatan-nya jangka panjang. Saya pernah mengalaminya dulu, waktu anak pertama," kata Budiyanto saat membuka kegiatan Fasilitasi Implementasi PONED bagi kabupaten/kota, di Kota Gorontalo, Selasa.

Menurutnya penyebab pneumonia pada anak di Indonesia salah satunya kondisi rumah, baik dari segi sirkulasi, cahaya, dan kelembaban.

Di sisi lain, banyaknya bayi menjadi perokok pasif. Hal ini sulit dihindari, apalagi di Provinsi Gorontalo.

Selebihnya, ia mengingatkan kesadaran deteksi dini terhadap anemia bagi ibu hamil.

Kondisi tidak sehat seperti kurang gizi, anemia, dan infeksi dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang menyebabkan tengkes.

Untuk itu, pentingnya menjaga kesinambungan kepatuhan ibu hamil memantau perkembangan janin dengan kunjungan ke puskesmas dan indikator K1, K2, dan K6.

"Saya bukan orang kesehatan, tapi saya membacanya bahwa akses pelayanan kesehatan terhadap ibu hamil dan kepatuhan ibu hamil itu tercermin dari kunjungan ke puskesmas dan presentasi kunjungannya," kata Budiyanto.

Berdasarkan hasil pengawasan dan evaluasi pengumpulan data Program Kesehatan Keluarga yang dilaksanakan di kabupaten/kota, jumlah kematian ibu di Provinsi Gorontalo pada tahun 2020 sebanyak 56 orang, 2021 sebanyak 52 orang, dan 2022 hingga September sebanyak 38 orang.

Dari jumlah bulan September 2022 hingga Maret 2023 bertambah sebanyak 10 orang. Sedangkan jumlah kematian bayi berada pada angka 244 di Tahun 2020 dan 228 bayi di Tahun 2021. Tahun 2022 masih dengan angka 228, ditambah 45 bayi hingga Maret 2023.

Adapun penyebab terbanyak kematian ibu dikarenakan pre-eklamasi dan pendarahan. Sementara penyebab kematian bayi sendiri dikarenakan berat badan lahir rendah (BBLR) dan pneumonia.*

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2023