Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Provinsi Gorontalo pada bulan Januari 2024 mengalami deflasi 0,91 persen dibandingkan bulan Desember tahun 2023.

Kepala BPS Provinsi Gorontalo Mukhamad Mukhanif di Gorontalo, Kamis, mengatakan cabai rawit menjadi komoditas penyumbang utama deflasi bulan ke bulan Provinsi Gorontalo pada bulan Januari 2024.

"Cabai memberikan andil 1,56 persen, disusul oleh angkutan udara 0,09, terong 0,07, ikan tude 0,07, ikan layang 0,05," ucap Mukhanif.

Pada bulan Desember 2023, harga cabai rawit di pasaran mencapai Rp140 ribu per kilogram, namun pada bulan Januari 2024 turun menjadi Rp25 ribu per kilogram.

Sementara untuk inflasi year on year (yoy) Provinsi Gorontalo pada bulan Januari 2024 sebesar 4,4 persen, inflasi year on year Kota Gorontalo sebesar 2,64 persen dan inflasi year on year Kabupaten Gorontalo sebesar 5,92 persen.

"Inflasi yoy Provinsi Gorontalo terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran," ucap Mukhanif.

Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 10,33 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,61 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,15 persen.

Selanjutnya kelompok kesehatan sebesar 3,57 persen, kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 1,14 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,57 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,71 persen, kelompok penyedia makanan dan minuman/restoran sebesar 5,51 persen dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,21 persen.

"Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks yaitu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,22 persen dan kelompok transportasi sebesar 0,02 persen," kata dia.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024