Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo melatih 70 orang kader pos pelayanan terpadu (posyandu) bayi dan balita, serta pos binaan terpadu (posbindu) remaja se Kecamatan Kabila dalam penanganan stunting.

"Saya ingin setelah mengikuti pelatihan ini seluruh kader agar bisa lebih aktif dan juga berperan aktif khususnya dalam mencegah dan menekan angka stunting," ucap Bupati Bone Bolango Merlan Uloli, di Bone Bolango, Sabtu.

Merlan ingin agar seluruh kader posyandu dan posbindu bisa mengikuti kegiatan pelatihan tersebut dengan sungguh-sungguh, sehingga dapat mencerna materi yang diberikan oleh narasumber.

Dengan demikian dalam menjalankan tugas, para kader bisa lebih baik dan memberikan bantuan mendasar terhadap pelayanan kesehatan dan sosial kepada masyarakat.

Ia berharap melalui kegiatan yang mengangkat tema pelatihan tim pelaksana dalam pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal tersebut, bisa mencegah stunting sedini mungkin.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bone Bolango dr. Meyrin Kadir mengatakan kegiatan pelatihan kader tersebut merupakan program pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Kesehatan dalam hal penanganan penurunan stunting di seluruh Indonesia, termasuk di Bone Bolango.

Meyrin menyebutkan semua puskesmas di Bone Bolango mendapatkan anggaran dana alokasi khusus (DAK) non fisik dari Kementerian Kesehatan. Untuk Puskesmas Kabila  hampir Rp200 juta anggaran tahun 2024 ini.

Anggaran tersebut, salah satunya diarahkan untuk pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal, sehingga memberdayakan kader kesehatan di kecamatan agar bisa mengelola makanan tambahan tersebut untuk diberikan kepada ibu hamil berisiko tinggi dan anak-anak bayi yang mengalami gizi buruk.

"Olehnya itu, diharapkan dengan adanya pelatihan ini, maka ibu-ibu kader bisa memberikan makanan tambahan kepada ibu hamil resiko tinggi dan anak balita agar stunting ini bisa turun di Bone Bolango," harap dia.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024