Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Bupati Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, Indra Yasin meminta warganya untuk tidak mengkonsumsi daging sapi sembarangan yang tidak jelas asal-usulnya.

"Periksa dengan cermat daging sapi yang dibeli, mengingat pemerintah daerah telah menetapkan status waspada antraks, menyusul matinya puluhan ekor sapi di Kabupaten Gorontalo akibat bakteri antraks," ujar Indra pada saat pada apel kerja di lingkungan pemerintah daerah, Selasa.

Ia mengaku, telah menurunkan tim teknis terdiri dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan serta Dinas Kesehatan, untuk memeriksa kondisi ternak sapi tersebar di 11 kecamatan, termasuk memantau kondisi daging sapi di pasar-pasar tradisional.

Upaya tersebut wajib dilakukan, sebagai langkah antisipasi terhadap penyebaran bakteri antraks yang juga ikut mengancam nyawa manusia.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan juga diminta memperketat penjagaan di wilayah perbatasan, termasuk memantau lapak-lapak daging di seluruh pasar, serta para penjual daging di beberapa titik lokasi di luar pasar tradisional.

"Seluruh ternak sapi maupun daging sapi yang masuk di wilayah ini harus diperiksa dengan ketat, jika ada indikasi terkena penyakit antraks ataupun kondisi ternak tidak sehat, maka tidak ada alasan untuk melarang atau menolak masuk di wilayah ini," ujarnya.

Pemeriksaan pun dilakukan terhadap ternak sapi yang akan dipotong untuk keperluan hajatan di desa-desa.

Pemerintah desa diminta berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, sebelum melakukan penyembelihan agar tidak menyembelih ternak sapi yang sakit atau memiliki luka.

"Harus ada pemeriksaan dan pernyataan hasil pemeriksaan terhadap kondisi ternak sapi apakah sehat dan layak dikonsumsi, sebelum dilakukan penyembelihan," ujar Indra.

Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat, diungkap Kepala Dinas Asrin Menu menyatakan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya ternak sapi yang terindikasi terkena penyakit antraks.

Namun langkah antisipasi seperti sosialisasi tentang bakteri antraks dan langkah pencegahan penyakitnya sudah dilakukan.

Selain itu juga menurunkan tim teknis di lokasi-lokasi peternakan dan memperketat wilayah perbatasan, agar tidak ada sapi berpenyakit masuk ke wilayah setempat.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016