Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Hari Migrasi Burung Dunia atau World Migratory Bird Day (WMBD) 2016 yang jatuh tanggal 10 Mei, juga dirayakan di Gorontalo dalam bentuk berbagai kegiatan.

Gorontalo Biodiversity Forum (GBF) menginisiasi kegiatan WMBD yakni pengamatan burung, media trip, serta sosialisasi pelestarian burung kepada siswa SD Negeri 3 Telaga Jaya, Kabupaten Gorontalo.

"WMBD dirayakan di seluruh dunia, tetapi yang paling penting adalah konteks lokalnya di Gorontalo yakni Danau Limboto yang juga disinggahi burung migran," kata anggota GBF Danny Rogi di Gorontalo, Selasa.

Menurutnya, tidak semua daerah beruntung memiliki keanekaragaman hayati burung migran seperti Danau Limboto, sehingga perlu mendorong partisipasi warga pesisir dalam menjaga kawasan tesebut.

"Jadi, WMBD ini hanya salah satu pintu masuk untuk penyelamatan danau secara menyeluruh. Keberadaan burung migran hanya satu dari sekian alasan bahwa danau ini tidak boleh punah," ujarnya.

Selain mengamati langsung keberadaan burung di sejumlah titik di kawasan danau, GBF juga mengunjungi sekolah untuk memberikan pemahaman tentang pelestarian burung.

Di Indonesia, peserta yang terdaftar dalam WMBD hanya ada tiga daerah yakni Gorontalo, Banyumas dan Aceh.

WMBD dimulai pada tahun 2006 dan merupakan kampanye peningkatan kesadaran untuk konservasi burung migran dan habitatnya.

Kegiatan ini diselenggarakan Conservation of Migratory Species of Wild Animals (CMS) dan Agreement on the Conservation of African-Eurasian Migratory Waterbirds (AEWA), dua lembaga yang dikelola United Nations Environment Programme (UNEP).

Kampanye tahun ini secara finansial didukung oleh Kementerian Lingkungan Jerman, Nature Conservation, Building and Nuclear Safety (BMUB).

Tahun 2016, tema WMBD "Stop Illegal Killing, Taking and Trade".

Pada April 2016 GBF mewakili Indonesia menjadi pemenang pertama dalam kompetisi video burung migrasi, menyisihkan Irlandia dan Kanada yang menjadi pemenang kedua dan ketiga.

Video berdurasi dua menit tersebut mengangkat tema Danau Limboto, keberadaan burung migran dan isu perburuan yang selama ini marak terjadi di kawasan tersebut.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016