Penjabat Bupati Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo Sila Botutihe menanam cabai menjadi salah satu upaya pemerintah daerah untuk mencegah inflasi.

"Kita (pemerintah daerah) menggencarkan gerakan menanam cabai. Saya luncurkan melalui gerakan SILAkan menanam atau dalam bahasa Gorontalo disebut 'Toduwolo mopomulo' sebagai ajakan bagi masyarakat untuk menanam cabai rawit yang menjadi salah satu penyebab inflasi di Gorontalo," kata Sila di Gorontalo, Selasa.

Ia pun melakukan panen raya cabai rawit di Dusun Timbuale Desa Bualemo Kecamatan Kwandang.

Panen raya tersebut merupakan tindak lanjut dari gerakan Toduwolo mopomulo yang dicanangkan Sila pada Februari 2024.

"Saya berharap gerakan ini dapat masif dilakukan sehingga produksi cabai tetap berkesinambungan dan menjadi solusi mencegah inflasi. Saya pun meminta masyarakat untuk dapat memanfaatkan lahan kosong termasuk pekarangan rumah untuk menanam cabai sebanyak-banyaknya," katanya.

Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Tanaman Pangan, Perkebunan dan Hortikultura Gorontalo Utara Novicawati Sujito mengatakan panen raya yang dilakukan rata-rata cabai varietas yang banyak ditanam masyarakat yaitu Malita FM dan Samia.

Untuk satu hektare lahan cabai yang ditanam sesuai pemeliharaan, petani bisa memanen hingga 500 kilo gram.

Menanam cabai rawit merupakan salah satu program pengendalian inflasi. "Untuk tahun 2024 hingga Juni, produksi cabai rawit di daerah ini mencapai 690 ton," katanya.

Pihaknya berharap optimalisasi gerakan menanam cabai dapat mengendalikan inflasi di daerah tersebut maupun Provinsi Gorontalo.

Selain panen raya cabai, Penjabat Bupati yang didampingi Sekretaris Daerah Suleman Lakoro, juga menyerahkan secara simbolis bantuan benih sayuran dan obat-obatan kepada petani.

Bantuan tersebut bersumber dari Direktorat Perbenihan Hortikultura Kementerian Pertanian RI.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024