Gorontalo (ANTARA) - Gubernur Gorontalo Gusnar Ismail mulai melakukan perbaikan tata kelola beasiswa yang diberikan oleh pemerintah provinsi (Pemprov).
Gubernur di Gorontalo, Senin menyatakan, akan melakukan perbaikan standar operasional prosedur penerima beasiswa bagi mahasiswa S1, S2 dan S3 yang dialokasikan sebagian bagi masyarakat miskin.
"Siapa saja yang berhak mendapatkan? Misalnya keluarga miskin yang ada di desil 1 dan desil 2, yang miskin sekali. Harapannya setelah selesai sekolah dia bisa menjadi penopang keluarga. Kira-kira seperti itu," kata Gubernur saat memimpin rapat bersama Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sofian Ibrahim dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) di ruang kerjanya.
Menurut Gubernur, hal lain yang menjadi arahannya yaitu memfokuskan pemberian beasiswa bagi warga Gorontalo yang berkuliah S1 di dalam daerah.
Sementara beasiswa S2 dan S3 diarahkan untuk mahasiswa di kampus-kampus terbaik di pulau Jawa dan bahkan di luar negeri.
"Nah yang tidak kalah penting yang saya arahkan tadi yakni terkait jurusan. Jadi jurusan dan fakultas yang akan kita berikan beasiswa kita yang tentukan sesuai kebutuhan. Jadi tidak semua fakultas tapi paling tidak ada yang kita unggulkan," katanya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Biro Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Gorontalo Masran Rauf mengatakan tahun 2025 ini Pemprov Gorontalo mengalokasikan kurang lebih Rp2 miliar untuk beasiswa umum.
"Hingga saat ini, sekitar 700 orang tercatat sebagai penerima beasiswa dengan besaran yang bervariasi, yakni Rp2,5 juta untuk S1, Rp6 juta untuk S2 dan Rp15 juta untuk S3 per orang," katanya.
Terkait dengan arahan Gubernur tersebut, pihaknya akan melakukan pengkajian dan penyesuaian SOP dengan haraan tahun 2026 tata kelola beasiswa semakin lebih baik.