Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato, Provinsi Gorontalo mengaku kesulitan untuk melakukan vaksinasi rabies ke hewan peliharaan, karena masyarakat enggan untuk membantunya.
"Kesadaran masyarakat untuk membantu pemerintah melakukan vaksinasi ke hewan peliharaan kurang, misalkan menanyakan anjing milik siapa tidak ada yang mengakuinya," kata Kepala Bagian Kesehatan Hewan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pohuwato, Heriyanto, Jumat.
Padahal melakukan vaksinasi ke hewan ternak seperti anjing dan lain-lain sangat penting guna mencegah penyebaran virus rabies yang membahayakan masyarakat.
"Namun giliran sudah ada yang positif rabies, barulah masyarakat berteriak menyalahkan pemerintah. Tidak bisa juga begitu, kami sudah turun lapangan untuk lakukan pencegahan dan sosialisasi," tambahnya.
Meski begitu pihaknya mencatat setiap tahun yang positif rabies terbilang rendah, yakni hanya dua kasus, namun pencegahan terus dilakukan.
"Meski aman, tapi belum bebas dari virus tersebut. Karena kendala hanyalah pada masyarakat tersebut untuk mendukung program pencegahan rabies," ucapnya.
Ia juga mengatakan, setiap tahun pihaknya selalu rutin melakukan vaksinasi. Untuk tahun 2016 ada sebanyak 2,500 dosis vaksin anti rabies yang dipersiapkan.
"Kalau kami kekurangan dosis, nanti akan ditambah oleh SKPD terkait yang ada di Provinsi Gorontalo," katanya.
Untuk itu, Heriyanto mengimbau kepada masyarakat, ketika pihaknya mau melakukan vaksinasi agar ternak peliharaan segera dipersiapkan saja.
Ia menambahkan, jika pihaknya sudah memiliki laboratorium untuk memeriksa hewan peliharaan yang positif memiliki rabies.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
"Kesadaran masyarakat untuk membantu pemerintah melakukan vaksinasi ke hewan peliharaan kurang, misalkan menanyakan anjing milik siapa tidak ada yang mengakuinya," kata Kepala Bagian Kesehatan Hewan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Pohuwato, Heriyanto, Jumat.
Padahal melakukan vaksinasi ke hewan ternak seperti anjing dan lain-lain sangat penting guna mencegah penyebaran virus rabies yang membahayakan masyarakat.
"Namun giliran sudah ada yang positif rabies, barulah masyarakat berteriak menyalahkan pemerintah. Tidak bisa juga begitu, kami sudah turun lapangan untuk lakukan pencegahan dan sosialisasi," tambahnya.
Meski begitu pihaknya mencatat setiap tahun yang positif rabies terbilang rendah, yakni hanya dua kasus, namun pencegahan terus dilakukan.
"Meski aman, tapi belum bebas dari virus tersebut. Karena kendala hanyalah pada masyarakat tersebut untuk mendukung program pencegahan rabies," ucapnya.
Ia juga mengatakan, setiap tahun pihaknya selalu rutin melakukan vaksinasi. Untuk tahun 2016 ada sebanyak 2,500 dosis vaksin anti rabies yang dipersiapkan.
"Kalau kami kekurangan dosis, nanti akan ditambah oleh SKPD terkait yang ada di Provinsi Gorontalo," katanya.
Untuk itu, Heriyanto mengimbau kepada masyarakat, ketika pihaknya mau melakukan vaksinasi agar ternak peliharaan segera dipersiapkan saja.
Ia menambahkan, jika pihaknya sudah memiliki laboratorium untuk memeriksa hewan peliharaan yang positif memiliki rabies.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016