Situasi banjir di Bangladesh tenggara semakin memburuk akibat hujan yang terus-menerus dan naiknya permukaan sungai hingga memutus akses jalan ke lebih dari 1,5 juta orang yang terdampak.
Jalan raya dan jalan tol yang menghubungkan distrik Feni, Cumilla, dan Noakhali sepenuhnya terendam banjir, membuat wilayah itu terlihat seperti pulau-pulau.
Pasukan Penjaga Perbatasan Bangladesh (BGB) aktif bekerja untuk membantu mereka yang terdampak di daerah-daerah tersebut.
Di Cumilla, permukaan air di sungai Gumti dan Muhuri naik secara signifikan akibat hujan lebat dan pembukaan pintu air di Danau Dumber di Tripura, India, menurut sumber dari Badan Pengembangan Air Bangladesh kepada Anadolu pada, Rabu.
Selain itu, permukaan air di sungai Kushiyara, Manu, Dhalai, Khowai, Muhuri, Feni, Gumti, dan Halda sudah melampaui tingkat bahaya, tambah sumber tersebut.
Di beberapa daerah, termasuk distrik Hobiganj di bagian timur laut Bangladesh, ketinggian air telah mencapai level yang belum pernah terlihat dalam 50 tahun terakhir, menurut data dari Pusat Prakiraan dan Peringatan Banjir Badan Pengembangan Air Bangladesh (FFWC).
FFWC menyatakan bahwa permukaan air Sungai Gumti di distrik Cumilla mungkin akan melebihi tingkat bahaya dalam 24 jam ke depan, yang berpotensi menyebabkan banjir jangka pendek di daerah rendah sekitarnya.
Departemen Meteorologi Bangladesh memperkirakan hujan sedang hingga lebat akan turun di wilayah tenggara dan timur, serta daerah hulu yang berdekatan, selama 24 jam ke depan.
Insinyur Eksekutif FFWC, Sarder Udoy Raihan, mengatakan kepada Anadolu, "Saat ini, lima distrik menghadapi banjir mendadak, dan permukaan sungai di wilayah ini diperkirakan akan tetap di atas tingkat bahaya selama 24 jam ke depan."
Raihan menambahkan bahwa situasi banjir mungkin akan membaik dalam waktu sekitar tiga hari.
Sumber : Anadolu
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Banjir memburuk di Bangladesh tenggara memutus akses 1,5 juta warga
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024