Gorontalo (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara memperjuangkan percepatan penanggulangan banjir di wilayah pesisir tersebut.
"Musibah banjir menjadi masalah serius di daerah ini, sehingga perlu ditangani dengan cepat," kata anggota DPRD Gorontalo Utara Indri Monoarfa di Gorontalo, Selasa.
Ia mengaku telah menyampaikan kondisi tersebut kepada Wakil Ketua DPRD Provinsi Gorontalo Ridwan Monoarfa saat meninjau wilayah terdampak banjir di Desa Didingga, Bualo dan Omuto, Kecamatan Biau.
"Saya menyampaikan ke beliau selaku pimpinan DPRD provinsi agar penanggulangan banjir di daerah ini menjadi perhatian pemerintah provinsi," kata Indri.
Menurutnya, jika berharap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) kabupaten, mustahil di tengah efisiensi anggaran, apalagi adanya pembiayaan pemungutan suara ulang (PSU).
"Oleh karena itu, kami menitip harapan ke DPRD provinsi agar dapat mengalokasikan anggaran penanggulangan banjir di daerah ini, sehingga dapat terakomodasi melalui APBD Perubahan Provinsi Gorontalo Tahun 2025. Rakyat sangat berharap uluran tangan pemerintah terhadap solusi banjir yang mengancam wilayah ini," katanya.
Kegiatan normalisasi sungai sangat diperlukan, kata Indri, khususnya di daerah aliran sungai (DAS) yang berada di dekat pemukiman komunitas adat terpencil (KAT( Desa Potanga.
Curah hujan sedang saja dapat berdampak banjir, karena tanggul pengaman DAS tersebut dalam kondisi jebol, sehingga air sungai dapat langsung mengalir ke pemukiman.
"Kami akan terus memperjuangkan harapan masyarakat ini untuk mendapatkan perhatian dan realisasi," imbuhnya.
Sekretaris Daerah Pemkab Gorontalo Utara Suleman Lakoro mengatakan kegiatan normalisasi sungai sangat diperlukan dalam upaya penanggulangan banjir di daerah itu.
Beberapa DAS dalam kondisi jebol, sehingga memerlukan penanganan cepat untuk mencegah bencana banjir berulang, di antaranya di Kecamatan Biau, Tomilito dan Gentuma.
"Kami berharap mendapat kucuran anggaran untuk perbaikan tanggul pengaman sungai agar air tidak meluap ke pemukiman serta areal pertanian di wilayah rawan banjir tersebut," katanya.