Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Kepala Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kominfo Provinsi Gorontalo, Jamal Nganro mengatakan, pihaknya menggelar Festival Bedug pada Rabu malam.

Menurut dia di Gorontalo, festival itu merupakan salah satu kegiatan dari Pesona Lebaran Idul Fitri, selain Festival Tumbilotohe dan Karapan Sapi.

"Setiap kabupaten dan kota mengutus pesertanya dalam bentuk grup. Pesertanya dari kalangan umum dan kategori SMA," ujarnya.

Ia menjelaskan, festival tersebut bertujuan agar remaja dapat mengembangkan bakat yang dimiliki, untuk melestarikan tradisi Gorontalo di bulan suci Ramadhan.

"Gorontalo adalah daerah adat, sehingga baik untuk mengajak dan melibatkan remaja dalam kegiatan seperti ini," imbuhnya.

Dia mengatakan bahwa sektor pariwisata adalah salah satu program unggulan Provinsi Gorontalo dan sebuah festival merupakan ujung tombak untuk mendukung majunya pariwisata di daerah itu.

Festival Tumbilotohe, kata dia, juga akan dilombakan di setiap kabupaten dan kota hingga ke tingkat provinsi.

"Tim yang dibentuk di provinsi akan menilai sesuai kriteria yang telah ditetapkan dalam rapat," ungkapnya.

Sementara itu, Karapan Sapi dan Pacuan Kuda diselenggarakan pada hari ketujuh setelah lebaran di wilayah Yosonegoro, Kabupaten Gorontalo.

"Pesertanya dari Manado, Sulawesi Tengah dan Sulawesi Selatan. Harapan kami tiga festival ini akan membantu pengembangan pariwisata dan perekonomian masyarakat.

Tumbilotohe atau pasang lampu adalah tradisi pada tiga malam di penghujung Ramadhan dengan menyalakan lampu-lampu tradisional.

Setiap halaman rumah warga dipasangi puluhan hingga ratusan lampu, yang letaknya didesain menurut keinginan masing-masing.

Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelar Festival Tumbilotohe setiap tahun, untuk mengangkat kembali nilai-nilai agama dan budaya lokal dari tradisi tersebut.

Pewarta: Debby Hariyanti Mano

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016