Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim mengajak Kepala Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Bone Bolango, Provinsi Gorontalo untuk bersama-sama mengatasi permasalahan lahan kritis di daerah itu.

Hal tersebut diungkapkan Sofian usai menghadiri pisah sambut Kepala BPDAS Bone Bolango Heru Permana kepada Bontor Lumbantobing sebagai kepala yang baru di Gorontalo, Sabtu.

"BPDAS hadir karena banyak program. Kita berharap nanti ke depan akan banyak koordinasi, komunikasi dengan BPDAS. Kami juga di Pemprov punya gerakan rehabilitasi hutan dan lahan dan sudah kita kolaborasikan juga dengan BPDAS. Semoga tantangan ekokritis ini semakin berkurang," ucap Sekda.

Ia mengatakan, menurut data saat ini, lahan kritis di Provinsi Gorontalo ada sekitar 217 ribu hektare. Jumlah tersebut terbagi sekitar 144 ribu hektare lahan kritis dilihat dari luar dan 70 ribu lebih lahan kritis yang bisa dilihat dari dalam. 

Sofian menargetkan pada tahun 2025 nanti permasalahan tersebut harus diseriusi. Ia berharap dukungan dari seluruh anggota DPRD yang baru saja dilantik, untuk mengalokasikan pada APBD perubahan. Sehingga keberpihakan untuk mengatasi lahan kritis akan lebih besar lagi di tahun depan.

Sementara kepada pejabat yang lama Heru Permana, Sekda tak lupa mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang sudah terjalin selama ini antara pemerintah daerah dengan BPDAS.

Menurut Sekda, Heru sudah banyak berbuat untuk membantu permasalahan lahan di Provinsi Gorontalo, terlebih bersama-sama terus berupaya menyelamatkan Danau Limboto yang masuk dalam 10 danau prioritas nasional.

Untuk diketahui Heru Permana dipindahtugaskan menjadi Kepala BPDAS, Bandung dan digantikan oleh Bontor Lumbantobing, yang sebelumnya sebagai Kepala BPDAS Provinsi Riau.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024