Sebanyak 47 desainer dan perajin sulam karawo se-Gorontalo mengikuti workshop pengembangan dan pemberdayaan yang digelar Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian RI bersama PT Bank Mandiri dan Tim Jadi Gini Belajar Bersama (JGBB).

Asisten Deputi Koperasi dan UMKM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Herfan Brilianto Mursabdo di Gorontalo, Rabu mengatakan bahwa pihaknya telah mengidentifikasi program pemberdayaan UMKM di sektor kriya dan fesyen khususnya produk Karawo sebagai salah satu sektor potensial.

"Karawo dapat diangkat untuk memberdayakan ekonomi perempuan, serta mengakselerasi pertumbuhan ekonomi daerah Gorontalo," ucap dia.

Menurut Herfan, Karawo memiliki potensi besar untuk diintegrasikan pengembangannya dengan berbagai potensi ekonomi, wisata dan budaya Gorontalo, serta memiliki potensi untuk dipasarkan secara lebih luas untuk mengisi permintaan produk wastra nusantara dan fesyen secara nasional.

"Setelah program pelatihan dilaksanakan, akan ditindaklanjuti oleh pemangku kebijakan terkait sehingga para UMKM mendapatkan pemahaman lebih lanjut yang dapat mendukung peningkatan kualitas dan promosi produk-produk karawo," ujar dia.

Ia mengatakan, produk karawo tersebut nantinya akan dilakukan kurasi untuk dipamerkan pada Osaka World Expo 2025 dan didorong untuk business matching pembiayaan oleh Bank Mandiri.

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian kata dia secara konsisten berupaya mewujudkan komitmennya dalam mengembangkan UMKM nasional agar UMKM dapat naik kelas, melalui berbagai kebijakan strategis.

"Yaitu akses permodalan, peningkatan kapasitas sumber daya manusia, perluasan pasar produk, serta pemanfaatan teknologi digital," ungkap Herfan.

Melalui berbagai upaya itu diharapkan mampu memperkuat daya saing UMKM, mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif, serta menciptakan lapangan kerja baru yang lebih luas di seluruh Indonesia.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024