Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Gorontalo Utara Provinsi Gorontalo meminta pemerintah daerah memberi atensi kepada para petani jagung khususnya dalam membantu menjaga kestabilan harga.
"Penting sekali menjaga kestabilan harga jagung pada saat terjadi panen raya. Hal ini menjadi bukti konkret pemerintah daerah dalam melindungi kesejahteraan petani jagung," kata anggota DPRD Gorontalo Utara Lukum Diko di Gorontalo, Senin.
Menurutnya DPRD sering menerima keluhan dari petani jagung karena harga tiba-tiba anjlok jika musim panen tiba.
"Jika harga sebelum panen ada di kisaran Rp7.000 saat panen tiba-tiba sudah turun menjadi Rp4.000 per kilo gram. Tentu kondisi ini sangat tidak menguntungkan petani maka perlu diberi atensi khusus dalam menjaga kestabilan harga," katanya.
Ia berharap target meningkatkan produktivitas jagung harus dibarengi dengan peningkatan pendapatan para petani.
Atensi dalam hal keberpihakan menjaga kestabilan harga, memberi modal usaha seperti memudahkan peminjaman atau mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian, kemudahan mengakses pupuk bersubsidi harus diberikan kepada petani dalam upaya meningkatkan produktivitas jagung.
"Harga jagung harus dapat meningkat setiap masa panen. Jangan biarkan ketimpangan permintaan dan penawaran terjadi sehingga berdampak pada petani yang tidak mampu meraih kesejahteraan," katanya.
Petani jagung di Desa Milango Kecamatan Tomilito Beni Dunggio mengatakan sering mengalami kekecewaan jika musim panen tiba sebab harga jagung akan turun dengan alasan panen melimpah.
"Kami sulit menikmati keuntungan sebab harga akan turun. Saat ini di kisaran Rp4.200 hingga Rp4.300 per kilo gram. Kami berharap ada solusi dari pemerintah untuk menjaga kestabilan harga jagung mengingat biaya produksi cukup tinggi," katanya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Penting sekali menjaga kestabilan harga jagung pada saat terjadi panen raya. Hal ini menjadi bukti konkret pemerintah daerah dalam melindungi kesejahteraan petani jagung," kata anggota DPRD Gorontalo Utara Lukum Diko di Gorontalo, Senin.
Menurutnya DPRD sering menerima keluhan dari petani jagung karena harga tiba-tiba anjlok jika musim panen tiba.
"Jika harga sebelum panen ada di kisaran Rp7.000 saat panen tiba-tiba sudah turun menjadi Rp4.000 per kilo gram. Tentu kondisi ini sangat tidak menguntungkan petani maka perlu diberi atensi khusus dalam menjaga kestabilan harga," katanya.
Ia berharap target meningkatkan produktivitas jagung harus dibarengi dengan peningkatan pendapatan para petani.
Atensi dalam hal keberpihakan menjaga kestabilan harga, memberi modal usaha seperti memudahkan peminjaman atau mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian, kemudahan mengakses pupuk bersubsidi harus diberikan kepada petani dalam upaya meningkatkan produktivitas jagung.
"Harga jagung harus dapat meningkat setiap masa panen. Jangan biarkan ketimpangan permintaan dan penawaran terjadi sehingga berdampak pada petani yang tidak mampu meraih kesejahteraan," katanya.
Petani jagung di Desa Milango Kecamatan Tomilito Beni Dunggio mengatakan sering mengalami kekecewaan jika musim panen tiba sebab harga jagung akan turun dengan alasan panen melimpah.
"Kami sulit menikmati keuntungan sebab harga akan turun. Saat ini di kisaran Rp4.200 hingga Rp4.300 per kilo gram. Kami berharap ada solusi dari pemerintah untuk menjaga kestabilan harga jagung mengingat biaya produksi cukup tinggi," katanya.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024