Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, akan meningkatkan teknologi perikanan tangkap dengan menyalurkan alat pendeteksi ikan atau sonar kepada para kelompok nelayan.

Wakil Bupati Roni Imran, Selasa di Gorontalo mengatakan, selain bantuan kapal ikan dan alat tangkap modern, pemkab juga akan menyalurkan alat pendeteksi ikan di wilayah perairan ini.

Menurut ia, alat pendeteksi ikan lebih efektif digunakan agar nelayan tangkap bisa produktif melakukan penangkapan ikan dengan tepat.

Selain itu pengelolaan laut akan lebih tepat dan terfokus, mengingat kata Roni, 40 ribu luas laut sebagai zona tangkapan ikan di wilayah ini, juga akan dikembangkan untuk beberapa program perikanan dan kelautan.

Diantaranya, budidaya ikan kerapuh, goropa merah dan bobara dengan sistem kerambah jaring apung, budidaya rumput laut serta pengembangan bibit ikan melalui metode konservasi laut dan ekosistem di dalamnya, mengandalkan areal pulau-pulau yang dimiliki.

Pemerintah Daerah menjamin kata Roni, nelayan tangkap di daerah ini tersebar di 11 kecamatan sudah tidak lagi menggunakan bom untuk menangkap ikan.

Untuk mengapresiasi komitmen tersebut, maka pemkab berupaya keras mendorong aktivitas perikanan tangkap melalui penyaluran bantuan, termasuk alat pendeteksi ikan.

Agar nelayan mampu memproduksi ikan segar sesuai potensi yang dimiliki, mengingat saat ini produksi ikan di daerah ini belum terkelola dengan optimal atau baru mencapai 20 ribu ton per tahun dari 64 ribu ton yang tersedia.

Roni berharap, bantuan yang sedang diupayakan melalui kementerian terkait tersebut akan tersedia termasuk upaya Pemerintah Daerah menganggarkannya melalui APBD Kabupaten.

Harga ikan segar di daerah ini untuk jenis kerapuh, bobara dan goropa mencapai rata-rata Rp45.000-Rp60.000 per kilo gram.

Sedangkan untuk ikan cakalang, malalugis, tuna dan tude berada di kisaran Rp35.000-Rp40.000 per kilo gram.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016