Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Gorontalo, UPT Kanwil Kemenkumhan Gorontalo bersama Dinas Pemadam Kebakaran Provinsi Gorontalo menggelar simulasi penanganan kebakaran di area khusus dapur Lapas di Kota Gorontalo, Kamis.
Kepala Subseksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemas) Lapas Gorontalo Rusli Usman kegiatan itu merupakan bagian dari upaya peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana.
"Simulasi ini sangat penting untuk memastikan setiap elemen di lapas, termasuk petugas dan warga binaan, memahami langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat kebakaran," ucap Rusli.
Ia memastikan jika dengan adanya peningkatan kesadaran dan keterampilan petugas Lapas, maka dapat meminimalisir risiko dan kerugian yang mungkin terjadi jika insiden seperti itu benar-benar terjadi.
Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban Lapas Gorontalo Sabarrudin menambahkan bahwa simulasi kebakaran yang dilaksanakan di area yang rentan seperti dapur itu untuk memastikan petugas Lapas dan warga binaan mampu merespons dengan cepat dan tepat apabila terjadi kebakaran.
"Kegiatan ini juga dirancang untuk menguji kesiapan fasilitas pemadam kebakaran yang dimiliki oleh lapas," kata dia.
Ia menekankan, simulasi berlangsung dengan skenario kebakaran yang menuntut keterlibatan aktif dari seluruh pihak terkait, termasuk petugas dapur dan warga binaan.
"Kami terus meningkatkan standar keselamatan di Lapas Gorontalo, salah satunya dengan melakukan simulasi kebakaran secara berkala," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
Kepala Subseksi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemas) Lapas Gorontalo Rusli Usman kegiatan itu merupakan bagian dari upaya peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana.
"Simulasi ini sangat penting untuk memastikan setiap elemen di lapas, termasuk petugas dan warga binaan, memahami langkah-langkah yang harus diambil dalam situasi darurat kebakaran," ucap Rusli.
Ia memastikan jika dengan adanya peningkatan kesadaran dan keterampilan petugas Lapas, maka dapat meminimalisir risiko dan kerugian yang mungkin terjadi jika insiden seperti itu benar-benar terjadi.
Kepala Seksi Administrasi Keamanan dan Ketertiban Lapas Gorontalo Sabarrudin menambahkan bahwa simulasi kebakaran yang dilaksanakan di area yang rentan seperti dapur itu untuk memastikan petugas Lapas dan warga binaan mampu merespons dengan cepat dan tepat apabila terjadi kebakaran.
"Kegiatan ini juga dirancang untuk menguji kesiapan fasilitas pemadam kebakaran yang dimiliki oleh lapas," kata dia.
Ia menekankan, simulasi berlangsung dengan skenario kebakaran yang menuntut keterlibatan aktif dari seluruh pihak terkait, termasuk petugas dapur dan warga binaan.
"Kami terus meningkatkan standar keselamatan di Lapas Gorontalo, salah satunya dengan melakukan simulasi kebakaran secara berkala," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024