Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo dan Lanal Gorontalo melakukan operasi terpadu di perairan Laut Sulawesi selama dua hari.

Danlanal Gorontalo Utara Mayor Laut Chiven C. Sondakh yang memimpin operasi tersebut, Minggu, mengatakan operasi terpadu dilakukan dalam rangka pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan di perairan Laut Sulawesi tepatnya di Gorontalo Utara.

Operasi terpadu melibatkan 20 orang personel TNI Angkatan Laut, anggota Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Tarantula Dudepo dan Pokmaswas Cinta Bahari Diyonumo, tim DKP provinsi dan USAID Ber-IKAN.

"Kami memonitor kawasan perairan laut serta melakukan kampanye penyadaran masyarakat. Operasi Terpadu ini dibagi dalam dua tim dengan nama Cikalang 1 dan Cikalang 2," kata Danlanal.

Nama Cikalang diambil dari nama burung laut yang kecil dan gesit. Burung Cikalang sering mengikuti kapal nelayan bila menangkap ikan.

Tim Cikalang 1 melakukan operasi ke arah barat di wilayah sekitar Pulau Popaya, Mas, Raja, Monano dan sekitarnya. Sementara tim Cikalang 2 melakukan operasi ke arah timur di sekitar perairan Moluo, Ponelo, Molantadu dan sekitarnya.

Selain melakukan patroli, tim operasi terpadu juga melakukan kegiatan penyadaran masyarakat.

Kedua tim menemui nelayan yang sedang menangkap ikan serta bertemu langsung dengan masyarakat, aparat desa/kelurahan dan camat. Tim Cikalang 1 melakukan pertemuan dengan masyarakat di Desa Monano dan Camat Monano, sedangkan Tim Cikalang 2 melakukan pertemuan dengan kepala.desa dan masyarakat Ponelo.

Tim operasi terpadu juga kepala seksi pengawasan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Gorontalo Fachria Djafar mengatakan patroli kali ini belum berhasil menangkap pelaku ilegal fishing, tetapi selain memberi bekal bagi dua Pokmaswas, kegiatan juga memberi tahu masyarakat banyak bahwa DKP provinsi dan Lanal serta pemerintah pada umumnya, selalu mengawasi perairan laut dari kegiatan yang merusak.

Fachria mengatakan kegiatan yang sama juga akan dilaksanakan di perairan Teluk Tomini dalam dua Minggu ke depan.

DKP Provinsi Gorontalo berharap agar untuk kegiatan ke depan, Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara dapat terlibat aktif dalam kegiatan seperti ini mengingat saat ini belum mengirimkan utusan.

Menurutnya hasil evaluasi dari operasi terpadu belum berhasil menangkap pelaku perikanan yang merusak karena beberapa hal di antaranya, oknum pelaku telah mengetahui lebih awal kegiatan ini.

Mereka diduga memiliki banyak anggota jaringan di hampir setiap desa dan pelabuhan di Gorontalo Utara.

Mereka juga dilengkapi dengan armada perahu yang memiliki kecepatan lebih tinggi dibandingkan dengan perahu tim terpadu. Kegiatan pemboman ikan diduga di dukung oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.

Olehnya Pokmaswas harus dibekali dengan informasi dan data yang detail mengenai oknum pelaku pemboman ikan, jenis perahu yang digunakan serta lokasi-lokasi dimana mereka sering melakukan pemboman ikan.

Danlanal menegaskan bahwa kantor Lanal Gorontalo Utara terbuka untuk siapa saja yang akan melaporkan kegiatan merusak perairan laut Gorontalo dan siap memberi dukungan kepada masyarakat korban.

Ia juga mengatakan bahwa gedung pertemuan di kantor Lanal bisa digunakan oleh masyarakat untuk kegiatan pertemuan-pertemuan ataupun seminar dan lokakarya serta pelatihan.
 
Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo dan Lanal Gorontalo Utara melakukan operasi terpadu di perairan Laut Sulawesi khususnya di perairan Gorontalo Utara. (ANTARA/HO-Humas DKP Provinsi Gorontalo)


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: DKP dan Lanal Gorontalo operasi terpadu perairan Laut Sulawesi

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Debby H. Mano


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024