Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Sofian Ibrahim mengatakan angka realisasi anggaran pangan di daerah itu, harus segera ditingkatkan.
"Peningkatan anggaran ini untuk mengejar angka rata-rata nasional," kata Sofian di Gorontalo, Selasa.
Diketahui angka rata-rata realisasi Provinsi Gorontalo masih berada pada angka 73 persen dari target nasional 82 persen.
"Penekanan ini agar daerah-daerah diharapkan bisa mengendalikan berbagai harga yang kemungkinan akan naik. Di indeks perkembangan harga tadi disebutkan ada tiga komoditi penyumbang perkembangan harga di beberapa daerah antara lain cabai merah, beras dan cabai keriting," kata Sofian.
Pemprov Gorontalo menggelar rapat koordinasi pengendalian inflasi di daerah yang dirangkaikan dengan percepatan pengembangan industri GIM Nasional yang berlangsung melalui zoom, di aula rumah jabatan Gubernur.
Menurutnya peningkatan anggaran tersebut menjadi penekanan pada rapat koordinasi pengendalian inflasi bagi setiap daerah yang diberikan anggaran untuk pengendalian pangan dalam penguatan mencegah inflasi. Terlebih di Gorontalo, harga bawang putih kemungkinan akan mengalami kenaikan.
Setiap daerah juga diminta untuk bekerja sama dengan daerah-daerah penghasil komoditi yang kemungkinan akan mengalami kenaikan inflasi.
Sofyan mengatakan dalam upaya menjaga stabilitas harga, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Gorontalo juga tetap berkomunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan distribusi maupun pasar murah melalui subsidi pangan.
Termasuk koordinasi dengan Bank Indonesia dan mendorong kabupaten/kota melakukan hal yang sama.
"TPID kabupaten/kota diharapkan bergerak bersama dengan provinsi. Sehingga dari sisi koordinasi TPID baik provinsi dan kabupaten/kota bisa jalan bersamaan untuk melakukan pemantauan dan pengendalian serta memantau distribusi komoditi di Provinsi Gorontalo," kata Sofian.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024
"Peningkatan anggaran ini untuk mengejar angka rata-rata nasional," kata Sofian di Gorontalo, Selasa.
Diketahui angka rata-rata realisasi Provinsi Gorontalo masih berada pada angka 73 persen dari target nasional 82 persen.
"Penekanan ini agar daerah-daerah diharapkan bisa mengendalikan berbagai harga yang kemungkinan akan naik. Di indeks perkembangan harga tadi disebutkan ada tiga komoditi penyumbang perkembangan harga di beberapa daerah antara lain cabai merah, beras dan cabai keriting," kata Sofian.
Pemprov Gorontalo menggelar rapat koordinasi pengendalian inflasi di daerah yang dirangkaikan dengan percepatan pengembangan industri GIM Nasional yang berlangsung melalui zoom, di aula rumah jabatan Gubernur.
Menurutnya peningkatan anggaran tersebut menjadi penekanan pada rapat koordinasi pengendalian inflasi bagi setiap daerah yang diberikan anggaran untuk pengendalian pangan dalam penguatan mencegah inflasi. Terlebih di Gorontalo, harga bawang putih kemungkinan akan mengalami kenaikan.
Setiap daerah juga diminta untuk bekerja sama dengan daerah-daerah penghasil komoditi yang kemungkinan akan mengalami kenaikan inflasi.
Sofyan mengatakan dalam upaya menjaga stabilitas harga, Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Gorontalo juga tetap berkomunikasi dengan seluruh pemangku kepentingan untuk melakukan distribusi maupun pasar murah melalui subsidi pangan.
Termasuk koordinasi dengan Bank Indonesia dan mendorong kabupaten/kota melakukan hal yang sama.
"TPID kabupaten/kota diharapkan bergerak bersama dengan provinsi. Sehingga dari sisi koordinasi TPID baik provinsi dan kabupaten/kota bisa jalan bersamaan untuk melakukan pemantauan dan pengendalian serta memantau distribusi komoditi di Provinsi Gorontalo," kata Sofian.***
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2024