Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Masyarakat Suku Bajo Desa Torosiaje Laut, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo, menggelar upacara dalam rangka HUT ke 71 Kemerdekaan RI di atas laut, Rabu.
"Semoga upacara ini mampu membangkitkan jiwa nasionalisme bagi warga Suku Bajo, karena kegiatan ini sangat langkah dan cukup menarik," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo, Sutrisno.
Kegiatan tersebut turut didukung Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Pemkab Pohuwato, menjadi menarik karena sejumlah siswa, guru, dan masyarakat memanfaatkan perahu-perahu tradisional untuk dijadikan tempat berdiri serta dilengkapi dengan panggung utama.
Diharapkan juga kegiatan itu mampu menarik minat pariwisata, sehingga wisatawan mancanegara dan domestik semakin banyak mengunjungi lokasi itu.
Adapun upacara tersebut menggunakan panggung terapung berukuran besar, yang digunakan para tamu undangan, dari pemerintah daerah serta pemimpin upacara. Di panggung itu juga, tiang bendera berada.
Sementara untuk peserta yang terdiri dari siswa SD, SMP, SMK dan masyarakat, menggunakan puluhan perahu yang berjejer rapi di depan dan samping panggung utama.
Agar beraturan, perahu tersebut diikat satu sama lainnya dan mencegah perahu tidak terbawa arus laut.
Yang lain dari upacara itu, bendera merah putih dibawa dari rumah warga menuju panggung utama dengan menggunakan satu perahu.
Selama perjalanan yang memakan waktu lima menit, bendera merah putih dibawa dua siswi SMK yang menggunakan baju adat suku bajo dan diiringi musik rebana lima orang yang menggunakan pakaian adat berwarnah biru muda, sebelum akhirnya diserahkan ke tiga orang siswa SMK selaku pengerak bendera untuk dikibarkan.
Setelah bendera berkibar, dua putri pembawa bendera dan tiga putra pengibar bendera kembali ke rumah warga dengan diringi rebana.
Sebelum uparaca berakhir, ratusan peserta menyanyikan lagu-lagu perjuangan yang menambah hikmat kemerdekaan RI ke 71.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
"Semoga upacara ini mampu membangkitkan jiwa nasionalisme bagi warga Suku Bajo, karena kegiatan ini sangat langkah dan cukup menarik," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Gorontalo, Sutrisno.
Kegiatan tersebut turut didukung Pemerintah Provinsi Gorontalo dan Pemkab Pohuwato, menjadi menarik karena sejumlah siswa, guru, dan masyarakat memanfaatkan perahu-perahu tradisional untuk dijadikan tempat berdiri serta dilengkapi dengan panggung utama.
Diharapkan juga kegiatan itu mampu menarik minat pariwisata, sehingga wisatawan mancanegara dan domestik semakin banyak mengunjungi lokasi itu.
Adapun upacara tersebut menggunakan panggung terapung berukuran besar, yang digunakan para tamu undangan, dari pemerintah daerah serta pemimpin upacara. Di panggung itu juga, tiang bendera berada.
Sementara untuk peserta yang terdiri dari siswa SD, SMP, SMK dan masyarakat, menggunakan puluhan perahu yang berjejer rapi di depan dan samping panggung utama.
Agar beraturan, perahu tersebut diikat satu sama lainnya dan mencegah perahu tidak terbawa arus laut.
Yang lain dari upacara itu, bendera merah putih dibawa dari rumah warga menuju panggung utama dengan menggunakan satu perahu.
Selama perjalanan yang memakan waktu lima menit, bendera merah putih dibawa dua siswi SMK yang menggunakan baju adat suku bajo dan diiringi musik rebana lima orang yang menggunakan pakaian adat berwarnah biru muda, sebelum akhirnya diserahkan ke tiga orang siswa SMK selaku pengerak bendera untuk dikibarkan.
Setelah bendera berkibar, dua putri pembawa bendera dan tiga putra pengibar bendera kembali ke rumah warga dengan diringi rebana.
Sebelum uparaca berakhir, ratusan peserta menyanyikan lagu-lagu perjuangan yang menambah hikmat kemerdekaan RI ke 71.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016