Gorontalo,  (ANTARA GORONTALO) - Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, berpeluang mengekspor kayu lapis sebanyak 900 ribu kubik setiap tahun, seiring dengan potensi yang cukup besar.

Wakil Bupati Roni Imran, Sabtu di Gorontalo, mengatakan pemerintah daerah terus mendorong program investasi hutan tanaman industri (HTI) di daerah ini, untuk memenuhi peluang ekspor tersebut.

Saat ini kata ia, izin pengelolaan kawasan HTI mencapai 48 ribu hektare dengan target produksi dalam 9 tahun ke depan mencapai 1,8 juta kubik/tahun.

Hasil tersebut jika diolah menjadi kayu lapis "polywood", akan menghasilkan sebanyak 900 ribu kubik/tahun.

Diharapkan, pihak investor mampu melaksanakan program tersebut dengan baik, untuk mendorong dibangunnya pabrik kayu lapis yang akan menangkap peluang ekspor, di antaranya ke Jerman.

Ekspor kayu lapis kata Wakil Bupati, tidak hanya akan berdampak pada rekrutmen tenaga kerja lokal, seperti yang disyaratkan pemerintah daerah kepada para investor yang masuk di daerah ini.

Sebab operasional pembuatan pabrik kayu lapis diprediksi membutuhkan tenaga kerja sebanyak 7.000 orang.

Namun, produksi kayu lapis akan menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah (PAD) di daerah ini.

Pemerintah daerah mendukung penuh pihak HTI yang sedang melakukan uji material kayu khusus Jabon, yang diperkirakan menjadi kayu lapis unggulan dan mampu memenuhi pasar internasional.

"Sumber PAD di sektor kehutanan sangat besar, sehingga tidak hanya mendorong keberhasilan program investasi swasta namun pemerintah daerah mendorong masyarakat menanam bibit pohon Jabon di lahan mereka sendiri," kata Wakil Bupati.

Hasilnya bisa dijual ke pihak perusahaan sebagai bentuk kerja sama antara program investasi dengan masyarakat lokal, mengingat direncanakan pabrik kayu lapis di daerah ini akan dibangun tahun 2017 mendatang.

Pewarta: Susanti Sako

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016