Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Prita Laura menyebutkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya tersedia bagi anak sekolah, tapi juga bagi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui yang disalurkan lewat posyandu untuk memenuhi kebutuhan gizi anak di masa emas.
Masa emas itu merujuk pada 1000 hari pertama kehidupan (HPK) yang dimulai sejak janin terbentuk di dalam kandungan.
"Lewat posyandu ini, kita ingin memastikan MBG diterima anak sejak mereka berada di masa golden age, agar terhindar dari ancaman stunting, obesitas, dan dampak malnutrisi lainnya,” kata Prita dalam keterangan resminya diterima di Jakarta, Jumat.
Hal tersebut disampaikan Prita bertepatan dengan dimulainya pemberian MBG kepada kelompok balita, ibu hamil dan ibu menyusui yang dijadwalkan diberikan satu kali dalam seminggu untuk masa awal berjalannya program ini.
Nantinya, setelah program ini berjalan dengan rutin, setiap hari kelompok balita, ibu hamil dan ibu menyusui akan mendapatkan paket MBG setiap hari.
Pemenuhan gizi yang berkecukupan di 1000 HPK diperlukan, karena di masa ini otak anak tumbuh secara maksimal, begitu pula dengan pertumbuhan fisik anak.
Selain itu, perkembangan dan kepribadian anak juga terbentuk, termasuk sikap dan ekspresi emosi mereka. Jika kebutuhan anak diabaikan pada masa ini, mereka dikhawatirkan tumbuh dan berkembang secara kurang optimal.
Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sudah beroperasi untuk pemberian kepada balita dan ibu hamil serta menyusui ini salah satunya adalah SPPG Ciracas.
Sejumlah Posyandu yang dilayani SPPG Ciracas, di antaranya Posyandu Anyelir dan Dahlia dengan detail di Posyandu Anyelir ada 4 ibu hamil, 3 ibu menyusui dan 23 balita yang menjadi penerima paket MBG.
Sedangkan di Posyandu Dahlia, tercatat sebanyak 10 ibu hamil, 9 ibu menyusui, dan 26 balita, total 45 paket MBG yang diberikan.
“Secara keseluruhan, SPPG Ciracas ini menyiapkan 300 paket MBG khusus yang disebar ke tujuh posyandu,” katanya.
Untuk menu makan hari ini, juru masak di Dapur MBG Ciracas menyiapkan nasi putih, telur mentega, tumis labu siam bakso, dan buah jeruk.
Guna memenuhi angka kecukupan gizi bagi kelompok khusus di posyandu ini, juga disediakan susu UHT kemasan.
Ahli Gizi SPPG memastikan angka kecukupan gizi dari menu yang disajikan sesuai petunjuk teknis.
Ketentuan yang harus dipenuhi adalah kandungan karbohidrat untuk ibu hamil dan ibu menyusui sedikitnya 200 gram per porsi makanan. Sedangkan untuk balita kandungan karbohidratnya cukup 100 sampai 120 gram.
Program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan nutrisi masyarakat, tetapi juga memiliki korelasi erat dengan peningkatan kualitas SDM Indonesia dan pemberdayaan ekonomi.
“Program Presiden Prabowo Subianto ini adalah langkah strategis mewujudkan SDM unggul. Kualitas gizi merupakan kunci utama menciptakan sumber daya manusia yang unggul itu,” kata Prita.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jubir PCO sebut MBG penuhi kebutuhan gizi anak di masa emas
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025