Pemerintah Provinsi Gorontalo meminati kerja sama penggunaan teknologi untuk pengelolaan limbah lindi atau limbah cair yang ada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Talumelito, Kabupaten Gorontalo.
"Hubungan kerja sama kita dengan Prefektur Ehime Jepang akan terus berlanjut. Kali ini tim Prefektur Ehime menawarkan penggunaan teknologi untuk pengelolaan limbah lindi di TPA Sampah Talumelito, Kabupaten Gorontalo," kata Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah Rusli Habibie di Gorontalo, Jumat.
Ia mengatakan pihak Ehime menilai lindi atau cairan yang dihasilkan dari tumpukan sampah berpotensi mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.
"Mereka mengunjungi Gorontalo terkait kerja sama yang terus berlanjut, sekaligus menawarkan penggunaan teknologi itu," kata Idah saat menerima kunjungan kerja tim Prefektur Ehime di ruang kerjanya.
Hubungan kerja sama tersebut sudah ada sejak 2007 dan dilakukan MoU di tahun 2022 terkait kerja sama lingkungan.
Kali ini pihak Ehime berkunjung karena melihat kondisi urgen di Gorontalo, utamanya lingkungan yang ada lindi.
"Mereka menawarkan kerja sama melalui penggunaan teknologi tersebut. Tentu saya menyambut positif," kata Idah.
Menurut dia pemerintah provinsi akan mengambil kesempatan melalui kerja sama ini, mengingat bahaya lindi yang berwarna hitam dan bercampur dengan air hujan mengandung zat-zat berbahaya, seperti logam berat dan senyawa organik yang dapat merusak kualitas air tanah maupun ekosistem sungai.
Oleh karena itu, kerja sama ini akan ditindaklanjuti dengan melaporkan pertemuan tersebut kepada Gubernur Gusnar Ismail.
"Kita bicara teknologi, artinya anggarannya besar karena memang ini akan menjadi proyek jangka panjang. Tapi mereka menawarkan juga subsidi, mengingat saat ini kan sedang efisiensi tentu anggaran kita terbatas," katanya.
Editor : Debby H. Mano
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2025