Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pohuwato sosialisasikan cara penyusunan anggaran pendapatan belanja desa (APBDes) ke perangkat desa, seperti kepala desa (Kades), sekretaris, bendahara, badan permusyarwaratan desa (BPD) dan operator.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pohuwato Djoni Nento mengatakan, dalam menghadapi pelaksanaan tahun anggaran 2017 maka harus didahului penyusunan APBDes sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Dengan demikian sosialisasi ini mampu memberikan pemahaman dan standar penyusunan APBDes, sehingga bisa mempermudah aparat dalam melaksanakannya sesuai dengan pagu anggaran definitif masing-masing desa," katanya, Jumat.
Ia menjelaskan, secara umum kebijakan pemkab mengalokasikan anggaran ke desa sebagaimana tercantum dalam rancangan APBD 2017 sebesar Rp149,2 miliar, yang terdiri dari APBD, APBN dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Besarnya anggaran itu kata dia, tentu harus dikawal dengan tata kelola keuangan desa yang baik, dimulai sejak perencanaan anggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban.
"Saya berharap agar pemerintah desa bisa memahami sosialisasi ini, agar kebutuhannya bisa sepenuhnya menyentuh pembangunan desa dan kesejahteraan rakyatnya," katanya lagi.
Sementara itu, Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Refli Basir mengatakan kegiatan itu akan digelar sebanyak lima angkatan yang akan berlangsung selama 10 hari.
Untuk angkatan pertama sebanyak 105 peserta dari wilayah Kecamatan Paguat, Dengilo dan Marisa, kemudian dari 105 peserta juga berasal dari Duhiadaa, Buntulia dan Patilanggio dan ketiga berjumlah 100 peserta asal Randangan dan Taluditi.
"Selanjutnya pada angkatan keempat berjumlah 75 peserta dari Kecamatan Lemito dan Wanggarasi. Kemudian terkahir diikuti oleh 120 peserta di wilayah Popayato pada 15 Desember," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016
Sekretaris Daerah (Sekda) Pohuwato Djoni Nento mengatakan, dalam menghadapi pelaksanaan tahun anggaran 2017 maka harus didahului penyusunan APBDes sesuai dengan peraturan yang berlaku.
"Dengan demikian sosialisasi ini mampu memberikan pemahaman dan standar penyusunan APBDes, sehingga bisa mempermudah aparat dalam melaksanakannya sesuai dengan pagu anggaran definitif masing-masing desa," katanya, Jumat.
Ia menjelaskan, secara umum kebijakan pemkab mengalokasikan anggaran ke desa sebagaimana tercantum dalam rancangan APBD 2017 sebesar Rp149,2 miliar, yang terdiri dari APBD, APBN dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Besarnya anggaran itu kata dia, tentu harus dikawal dengan tata kelola keuangan desa yang baik, dimulai sejak perencanaan anggaran, penatausahaan dan pertanggungjawaban.
"Saya berharap agar pemerintah desa bisa memahami sosialisasi ini, agar kebutuhannya bisa sepenuhnya menyentuh pembangunan desa dan kesejahteraan rakyatnya," katanya lagi.
Sementara itu, Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Refli Basir mengatakan kegiatan itu akan digelar sebanyak lima angkatan yang akan berlangsung selama 10 hari.
Untuk angkatan pertama sebanyak 105 peserta dari wilayah Kecamatan Paguat, Dengilo dan Marisa, kemudian dari 105 peserta juga berasal dari Duhiadaa, Buntulia dan Patilanggio dan ketiga berjumlah 100 peserta asal Randangan dan Taluditi.
"Selanjutnya pada angkatan keempat berjumlah 75 peserta dari Kecamatan Lemito dan Wanggarasi. Kemudian terkahir diikuti oleh 120 peserta di wilayah Popayato pada 15 Desember," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2016