Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo temui pengurus Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Provinsi Gorontalo di Auditorium Hotel Damhil, Kota Gorontalo, Rabu.

Menteri Eko mengatakan, Presiden Joko Widodo berkomitmen dan bertekad untuk membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah dan desa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sehingga perangkat desa merupakan ujung tombak pada pembangunan tersebut.

"80 persen desa-desa di Indonesia hidup di sektor pertanian, dan hal tersebut menjadi acuan untuk membangun desa, dan jika berbicara pertanian, harus fokus mempunyai skala produksi yang besar dan terintegrasi secara vertikal," ucap Menteri Eko.

Di Indonesia sudah banyak desa pertanian yang maju karena fokus pada komoditi tertentu, seperti jagung, padi dan lainnya, sehingga memiliki skala produksi yang besar.

"Desa-desa tersebut pendapatan perkapita bisa mencapai Rp3 juta/bulan, dan hal itu bisa dijalankan ke desa lainnya, dan mayoritas desa di Gorontalo dapat melakukan hal tersebut," ucapnya.

Ia mengatakan dulunya Provinsi Gorontalo yang tidak terkenal dapat dikenal menjadi provinsi jagung, dan menginspirasi program "One Village, One Product".

Pada pertemuan tersebut Menteri juga meminta agar desa-desa di sejumlah Kabupaten di Provinsi Gorontalo agar tetap mempertahankan penyerapan dana desa yang berjalan dengan baik.

Ia menambahkan, Indonesia memiliki lahan tropis nomor dua terbesar di dunia, dan memiliki garis pantai nomor dua terpanjang di dunia dan memiliki kepulauan yang banyak serta memiliki suka dan adat dan banyak.

"Kita juga memiliki jumlah penduduk yang banyak, dan pada lima tahun mendatang, kota akan memiliki bonus demografi angkatan kerja yang naik dari 47 persen menjadi 67 persen," katanya.


Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017