Gorontalo,(ANTARA GORONTALO) - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Gorontalo menyelidiki temuan penyebaran tabloid Sapujagat yang terindikasi bernuansa kampanye hitam di daerah tersebut.
Ketua Panwaslu Kota Gorontalo, John Hendri Purba, Senin mengatakan, pihaknya telah bekerjasama dengan Kepolisian untuk mencari saksi-saksi yang melihat peNyebaran tabloid tersebut dengan bukti awal.
"Dalam waktu beberapa jam ke depan, pihak penyidik akan langsung menuju ke tempat yang diduga menjadi penyebar bahan tabloid tersebut agar dapat memperoleh keterangan yang signifikan terkait temuan ini," ungkapnya.
John menjelaskan, ada benang merah yang coba dihubungkan, namun baru sebatas persepsi dari oknum yang membagikan. Karena itu masih akan dilakukan klarifikasi.
"Namun sudah ada informasi yang kita peroleh, baik dari intelijen, bahwa ada indikasi mungkin berhubungan dengan pasangan calon tertentu yang membagikan, tapi kita masih belum bisa sampaikan karena masih tahap penyidikan di sentra Penegakan Hukum Terpadu (Sentra Gakkumdu)," ungkapnya.
John mengatakan, Panwaslu Kota Gorontalo telah menerima laporan dari tim hukum pasangan calon nomor urut dua Rusli Habibie dan Idris Rahim terkait temuan peredaran tabloid tersebut.
"Tentunya laporan ini akan kami tindak lanjuti secepatnya karena kita hanya memiliki durasi waktu lima hari untuk melakukan klarifikasi terhadap berbagai macam alat bukti dan saksi-saksi yang dihadirkan oleh pihak pelapor. Jdi dari kejadian ini ada unsur laporan dan unsur temuan," katanya.
Ketua Panwaslu juga mengatakan bahwa siapa saja yang terkait dengan hal itu akan dipanggil untuk diminta klarifikasi tanpa membedakan siapa orangnya. Tapi jika terindikasi bahwa orang tersebut terkait dengan tindakan pidana umum atau Pemilu tetap akan dipanggil.
Sebelumnya, tim lapangan Panitia Pengawas Pemilu Kota Gorontalo menemukan warga membagikan tabloid Sapujagat yang diduga bernuansa kampanye hitam di Jalan HB Yasin, Kota Gorontalo pada pukul 02.00 Wita.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017