Bandung (ANTARA GORONTALO) - Menteri Pendidikan dan Kebudayan RI Prof
Muhadjir Effendy menginstruksikan guru/wali kelas untuk melarang siswa
atau peserta didiknya bermain sebuah permainan baru yang saat ini sudah
menjadi viral di ranah media sosial yakni "Skip Challenge".
"Kepala guru, terutama wakil kepala sekolah kesiswaan untuk memantau dan melarang anak-anak untuk melakukan itu (bermain Skip Challenge)," kata Mendikbud Muhadjir sai memberikan kuliah umum bertajuk "Strategi Penguatan LPTK Dalam Menyiapkan Guru Masa Depan" di UPI Kota Bandung, Jumat.
Mendikbud mengingatkan kepada pelajar tentang bahaya dari permainan tersebut karena bisa mengancam jiwa.
"Oh tidak boleh itu, itu berbahaya sekali menantang jiwa. Saya kira itu tidak boleh dilakukan," kata dia.
Skip Challenge atau pass out challengge adalah sebuah permainan yang dilakukan dengan cara menekan dada sekuat atau sekeras mungkin selama beberapa waktu sehingga menyebabkan anak yang memainkan permainan ini menjadi kejang atau bahkan pingsan.
Ia menuturkan Kemendikbud telah mengirimkan instruksi larangan bermain Skip Challenge kepada seluruh kepala sekolah di Indonesia. "Sudah, sudah kita imbau," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017
"Kepala guru, terutama wakil kepala sekolah kesiswaan untuk memantau dan melarang anak-anak untuk melakukan itu (bermain Skip Challenge)," kata Mendikbud Muhadjir sai memberikan kuliah umum bertajuk "Strategi Penguatan LPTK Dalam Menyiapkan Guru Masa Depan" di UPI Kota Bandung, Jumat.
Mendikbud mengingatkan kepada pelajar tentang bahaya dari permainan tersebut karena bisa mengancam jiwa.
"Oh tidak boleh itu, itu berbahaya sekali menantang jiwa. Saya kira itu tidak boleh dilakukan," kata dia.
Skip Challenge atau pass out challengge adalah sebuah permainan yang dilakukan dengan cara menekan dada sekuat atau sekeras mungkin selama beberapa waktu sehingga menyebabkan anak yang memainkan permainan ini menjadi kejang atau bahkan pingsan.
Ia menuturkan Kemendikbud telah mengirimkan instruksi larangan bermain Skip Challenge kepada seluruh kepala sekolah di Indonesia. "Sudah, sudah kita imbau," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017