Gorontalo, (ANTARA GORONTALO) - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) klas IIA Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menjalankan berbagai program kemandirian bagi warga binaan yang telah berstatus asimilasi.

Kepala Lapas Gorontalo Asih Widodo, Rabu mengatakan, program kemandirian diberikan kepada warga binaan Lapas agar mereka memiliki kemampuan dan dapat bersosialisasi serta berintegrasi kembali dengan masyarakat pascabebas nanti.

"Ada beberapa program yang telah kita jalankan, yaitu produksi batako, ternak ayam dan pertanian," kata Asih Widodo.

Namun, menurut dia, di Kota Gorontalo untuk usaha ternak ayam dan batako, perputarannya lebih cepat dibanding yang lain.

"Dengan sedikit keterampilan yang diberikan, warga binaan dapat mengembangkan dirinya saat bebas nanti," kata dia.

Program itu juga merupakan salah satu cara untuk mengurai kelebihan kapasitas Lapas Gorontalo di siang hari.

Saat ini Lapas klas IIA Gorontalo menampung 637 warga binaan, melebihi kapasitas Lapas yang seharusnya hanya dihuni oleh 305 warga binaan.

Sementara itu, Usman Jafar, salah seorang warga binaan Lapas Gorontalo yang mengikuti program kemandirian itu mengaku senang dengan adanya program itu.

"Dengan begini saya memiliki modal kemampuan kerja saat bebas nanti, selain itu kami juga digaji sesuai dengan jumlah yang dihasilkan," kata dia.

Usman mengaku hasil dari bekerja di pembuatan batako diberikan bagi istri dan keluarganya.

Pewarta: Adiwinata Solihin

Editor : Hence Paat


COPYRIGHT © ANTARA News Gorontalo 2017